Militer-Pemberontak Bentrok, Ribuan Warga Myanmar Kabur ke Thailand

Militer-Pemberontak Bentrok, Ribuan Warga Myanmar Kabur ke Thailand

Novi Christiastuti - detikNews
Jumat, 30 Apr 2021 12:21 WIB
Ratusan Warga Melarikan Diri dari Militer Myanmar, Menuju ke Perbatasan Thailand
Ilustrasi -- Sungai Salween yang berada di perbatasan Myanmar dan Thailand yang sering diseberangi warga untuk mengungsi dari pertempuran (dok. DW News)
Naypyitaw -

Ribuan warga desa dari etnis Karen di Myanmar bersiap melarikan diri ke wilayah Thailand, jika pertempuran semakin meningkat antara militer Myanmar dengan kelompok pemberontak Karen. Mereka akan bergabung dengan warga Myanmar lainnya yang terlebih dulu kabur saat kudeta terjadi pada 1 Februari.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (30/4/2021), pemberontak Karen dan militer Myanmar terlibat bentrok di dekat perbatasan Thailand beberapa pekan sejak jenderal militer Myanmar melengserkan pemerintahan sipil yang dipimpin Aung San Suu Kyi. Bentrokan itu membuat warga desa di perbatasan kedua negara mencari tempat perlindungan.

"Orang-orang mengatakan orang Burma akan datang dan menembaki kami, jadi kami melarikan diri ke sini," tutur salah satu warga desa etnis Karen, Chu Wah, yang menyeberangi perbatasan ke Thailand bersama keluarganya pekan ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Chu Wah menuturkan kepada Reuters bahwa dirinya kabur dari kamp pengungsian Ee Thu Hta di Myanmar ke wilayah Thailand. "Saya harus melarikan diri dengan menyeberangi sungai," ucapnya, merujuk Sungai Salween yang membentang di perbatasan Myanmar dan Thailand.

Jaringan Dukungan Damai Karen menyebut ribuan warga desa mengungsi di kamp-kamp pengungsian yang ada di sisi Myanmar dari Sungai Salween. Disebutkan bahwa mereka akan kabur ke Thailand jika pertempuran meluas.

ADVERTISEMENT

"Dalam beberapa hari ke depan, lebih dari 8.000 warga Karena di sepanjang Sungai Salween harus melarikan diri ke Thailand. Kami berharap agar militer Thailand membantu mereka meloloskan diri dari perang," demikian pernyataan kelompok tersebut via Facebook.

Pada Kamis (29/4) waktu setempat, pemberontak Karen menyerang unit militer Myanmar di tepi barat Sungai Salween dalam serangan dini hari. Kelompok Karen menyebut 13 tentara Myanmar dan tiga pejuang mereka tewas.

Lihat juga video '6 Serangan Udara Militer Myanmar Gempur Wilayah Karen':

[Gambas:Video 20detik]



Militer Myanmar merespons dengan melancarkan serangan udara di beberapa area dekat perbatasan Thailand.

Otoritas Thailand menuturkan nyaris 200 warga desa Myanmar telah menyeberangi perbatasan sepanjang pekan ini. Thailand memperkuat pengerahan pasukan militernya dan membatasi akses ke perbatasan.

Tidak hanya warga desa Myanmar, ratusan warga desa Thailand -- terutama yang rumahnya dekat perbatasan -- juga terpaksa mengungsi ke wilayah yang lebih dalam demi menyelamatkan diri dari bentrokan militer Myanmar dan pemberontak Karen itu.

"Situasinya meluas jadi kami tidak bisa kembali. Pejabat keamanan tidak memberikan kami, kami tidak bisa kembali," tutur salah satu warga desa Thailand, Warong Tisakul (33), dari Mae Sam Laep yang berlokasi di seberang pos militer Myanmar yang diserang pemberontak Karen.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads