PM Inggris Bantah Katakan 'Ribuan Mayat Lebih Baik daripada Lockdown Corona'

PM Inggris Bantah Katakan 'Ribuan Mayat Lebih Baik daripada Lockdown Corona'

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 27 Apr 2021 09:51 WIB
Covid-19 di Inggris: Karantina kedua selama satu bulan, di tengah kasus lebih dari satu juta, PM Boris Johnson umumkan lockdown
Boris Johnson (dok. BBC World)
London -

Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, membantah laporan media yang menyebutnya pernah mengatakan lebih baik melihat 'ribuan mayat bertumpuk' daripada memberlakukan lockdown nasional ketiga di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).

Seperti dilansir Associated Press, Selasa (27/4/2021), media setempat, Daily Mail, mengklaim bahwa PM Johnson mengucapkan komentar itu pada musim gugur tahun 2020 lalu, saat pemerintahannya memberlakukan lockdown kedua untuk memerangi lonjakan kasus Corona.

Lockdown ketiga diperintahkan pada Januari lalu, saat jumlah kasus kembali naik yang dipicu kemunculan varian baru Corona yang lebih mudah menular di Inggris.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daily Mail tidak mengutip sumber untuk klaimnya tersebut, namun diketahui ada serentetan kebocoran dari kantor PM Inggris di Downing Street, yang tengah diselidiki oleh pemerintah.

"Sungguh-sungguh omong kosong," tegas PM Johnson dalam bantahannya pada Senin (26/4) waktu setempat.

ADVERTISEMENT

Saat kembali ditanya wartawan apakah dia pernah mengucapkan komentar seperti dilaporkan Daily Mail itu, seperti dilansir AFP, PM Johnson menjawab: "Tidak, tapi saya pikir hal penting yang saya pikir ingin kita lakukan sebagai pemerintah adalah memastikan lockdown berhasil."

Tonton juga Video: Inggris Rilis Satgas Antivirus Baru, Ini Tugasnya

[Gambas:Video 20detik]



Dalam tanggapannya, pemimpin Partai Nasional Skotlandia (SNP) dalam parlemen Inggris, Ian Blackford, menuntut PM Johnson mundur jika komentar itu terkonfirmasi benar.

"Komentar ini benar-benar menjijikkan. Jika itu benar, @BorisJohnson wajib mengundurkan diri," ucap Blackford dalam komentar via Twitter, seperti dilansir AFP.

PM Johnson yang sempat dirawat beberapa hari di unit perawatan intensif rumah sakit setempat karena terinfeksi Corona tahun lalu, menghadapi kritikan tajam terkait caranya menangani pandemi.

Inggris menjadi salah satu negara yang terdampak parah Corona di dunia, dengan lebih dari 127.000 orang meninggal dunia -- tertinggi di Eropa.

Halaman 2 dari 2
(nvc/idh)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads