Virus Corona sudah mencapai puncak tertinggi di dunia, pada ketinggian 8.848 meter di atas permukaan laut. Virus itu sudah sampai di Gunung Everest.
Di tempat yang tinggi dan dingin bersalju itu, virus Corona dibawa oleh Erlend Ness, pendaki dari Norwegia. Dia sendiri mengakui.
"Diagnosis saya adalah COVID-19," tutur Erlend Ness kepada AFP via pesan Facebook pada Kamis (22/4) waktu setempat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Virus Corona Capai Gunung Everest! |
Dia membawa virus saat Nepal, negara tempat gunung itu, berharap bisa kembali meraup untung dari pendaki-pendaki berbagai penjuru dunia. Meski dia datang ke Everest membawa virus, namun kondisinya baik-baik saja.
"Saya baik-baik saya sekarang... Rumah sakit sedang merawat saya," imbuhnya.
![]() |
Padahal, wabah penyakit menjadi sangat berbahaya bila melanda manusia di ketinggian yang amat sangat. COVID-19 menyerang pernapasan, dan bernapas adalah aktivitas yang sulit dilakukan di ketinggian gunung, apalagi Gunung Everest.
Simak juga video 'WHO: Infeksi COVID-19 Pada Orang Usia 25-59 Tahun Meningkat':
Selanjutnya, pemandu Erlend Ness juga kena Corona:
Televisi Norwegia, NRK, yang mewawancarainya, melaporkan bahwa salah satu sherpa atau pemandu tim pendakian Ness juga dinyatakan positif Corona.
Ness dievakuasi dari lereng Gunung Everest dengan helikopter dan dibawa ke sebuah rumah sakit di Kathmandu, Nepal, setelah menghabiskan waktu di base camp Everest. Tidak diketahui pasti kronologi Ness tertular Corona.
"Saya sungguh berharap agar tidak ada orang lain yang terinfeksi Corona di ketinggian gunung ini. Mustahil untuk mengevakuasi orang-orang dengan sebuah helikopter ketika mereka berada di ketinggian 8.000 meter," ucapnya, merujuk pada ketinggian Gunung Everest yang mencapai sekitar 8.848 meter.
Pandemi COVID-19 menghancurkan musim pendakian di Everest tahun lalu, namun otoritas Nepal telah melonggarkan aturan karantina dalam upaya menarik lebih banyak pendaki meskipun ada kesulitan untuk merawat mereka jika ada yang terinfeksi.
![]() |
Secara terpisah, sebuah rumah sakit di Kathmandu mengonfirmasi tengah merawat beberapa pasien dari Everest yang terinfeksi Corona, namun jumlahnya tidak bisa disebutkan ke publik.
"Saya tidak bisa memberikan informasi detail, tapi beberapa orang yang dievakuasi dari Everest telah dinyatakan positif," tutur Direktur Medis pada Rumah Sakit CIWEC di Kathmandu, Prativa Pandey, kepada AFP.