Australia Batalkan Kesepakatan Belt and Road, China Bersumpah Membalas

Australia Batalkan Kesepakatan Belt and Road, China Bersumpah Membalas

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 22 Apr 2021 15:54 WIB
Perekonomian Australia Terlalu Tergantung Pada China
Ilustrasi (dok. ABC Australia)
Beijing -

Pemerintah China mengomentari keputusan pemerintah federal Australia yang membatalkan kesepakatan Belt and Road Initiative antara negara bagian Victoria dengan negaranya. China menyebut keputusan itu berisiko 'membahayakan secara serius' hubungan kedua negara.

Seperti dilansir AFP, Kamis (22/4/2021), China juga memperingatkan bahwa langkah balasan akan dilakukan terhadap Australia.

Australia membatalkan kesepakatan itu pada Rabu (21/4) malam waktu setempat. Langkah ini dibenarkan oleh Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, yang menyebutnya diperlukan demi mencegah Australia menjadi tuan rumah dari skema infrastruktur raksasa yang 'dimanfaatkan untuk propaganda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Langkah Australia membatalkan keputusan negara bagian Victoria untuk bergabung dengan Belt and Road Initiative (BRI) ini diambil dengan alasan kesepakatan itu tidak sejalan dengan kebijakan luar negeri Australia. BRI merupakan program unggulan pemerintahan Presiden Xi Jinping untuk kawasan Asia-Pasifik.

Dalam komentarnya pada Kamis (22/4) waktu setempat, otoritas China menyebut keputusan Australia itu akan merusak kepercayaan antara kedua negara. China juga memperingatkan pihaknya bisa mengambil langkah lanjutan sebagai respons atas keputusan itu.

ADVERTISEMENT

"Secara ceroboh mencampuri dan menghancurkan pertukaran biasa dan kerja sama, dan secara serius membahayakan hubungan China-Australia dan rasa saling percaya antara kedua negara," tegas juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Wang Wenbin, dalam konferensi pers di Beijing.

"China berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna merespons ini," cetusnya.

Simak juga 'Jepang-AS Pertegas Aliansi Lawan Pendudukan China di Lautan Indo-Pasifik':

[Gambas:Video 20detik]



Dutton dalam pernyataannya menyebut dirinya akan 'sangat kecewa' jika China melakukan langkah balasan. Namun dia juga menegaskan bahwa Australia 'tidak akan di-bully oleh siapapun'.

"Kita akan mempertahankan apa yang kita yakini dan itulah tepatnya yang telah kita lakukan di sini," tegasnya.

China diketahui telah memberlakukan tarif pada lebih dari selusin industri Australia, termasuk wine, barley dan batu bara. Banyak pihak memandang langkah China itu sebagai hukuman atas posisi semakin keras Australia terhadap negara yang menjadi mitra dagang terbesarnya.

Australia membuat marah China dengan menyerukan penyelidikan independen untuk mencari asal-usul virus Corona (COVID-19) yang kini merajalela secara global. Australia juga melarang raksasa telekomunikasi China, Huawei, untuk membangun jaringan 5G di wilayah Australia dan memperketat aturan hukum investasi asing untuk korporasi.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads