Empat warga Palestina terluka dalam bentrokan dengan polisi Israel di wilayah Yerusalem timur.
Demikian disampaikan kelompok Bulan Sabit Merah Palestina pada Senin (19/4) setelah petugas menutup tempat berkumpul populer untuk kerumunan warga saat Ramadhan.
Seperti dilansir dari kantor berita AFP, Senin (19/4/2021), polisi Israel mengatakan mereka melakukan tiga penangkapan setelah bentrokan di Yerusalem. Dalam bentrokan itu, polisi menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan kerumunan orang yang berkumpul di luar salah satu gerbang ke Kota Tua yang bertembok.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi mengatakan kerumunan orang itu menyerang petugas dengan batu dan petasan, tetapi tidak menimbulkan korban.
Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan empat orang di kerumunan itu terluka.
Selama bulan suci Ramadhan, kawasan pejalan kaki di sekitar tembok Kota Tua adalah tempat populer bagi warga Palestina untuk berkumpul setelah gelap.
Secara terpisah di distrik Jaffa, Tel Aviv, penduduk menyerang seorang rabi yang berusaha mendapatkan tanah untuk perumahan bagi mahasiswa seminari Yahudi di lingkungan yang didominasi Arab. Bentrokan dengan polisi pun terjadi.
Simak video 'Polisi Israel Bentrok dengan Muslim Palestina di Situs Suci Yerusalem':
Di Jaffa, kerusuhan dimulai ketika penduduk menyerang kepala seminari Yahudi, Rabbi Eliyahu Mali. Polisi telah menangkap dua tersangka berusia tiga puluhan.
Pasca penyerangan, sekelompok warga Jaffa berhadapan dengan mahasiswa seminari di jalanan. Polisi dengan perlengkapan anti huru-hara dan menunggang kuda melintasi lingkungan itu, di mana penduduk menyalakan petasan dan kepulan asap membumbung di udara.
Polisi mengatakan petugas diserang dengan batu dan petasan dan dua orang terluka. Tiga orang ditangkap.