Perdana Menteri Rumania Florin Citu memecat Menteri Kesehatan (Menkes) negara itu terkait penanganannya terhadap pandemi COVID-19. Pemecatan ini memberikan pukulan telak bagi koalisi kanan-tengah negara itu.
"Saya memutuskan untuk membuat perubahan di pucuk Kementerian Kesehatan untuk memastikan bahwa kepercayaan pada lembaga negara dipertahankan," kata Citu kepada wartawan, seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (15/4/2021). Citu tidak merinci mengapa Menkes Vlad Voiculescu diberhentikan.
Sekretaris Negara Andreea Moldovan, sekutu dekat Voiculescu, juga dipecat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Partai liberal PNL yang menaungi Citu dan USR/PLUS pimpinan Voiculescu membentuk koalisi pemerintahan setelah pemilihan parlemen Desember 2020 lalu, bersama dengan partai minoritas Hongaria UDMR.
Pemecatan Voiculescu adalah keretakan pertama dalam koalisi pemerintahan yang baru dibentuk, dengan skenario perpecahan yang ditimbulkan oleh beberapa pemimpin.
"Perdana Menteri Citu tidak lagi mendapat dukungan kami," kata kepala USR/PLUS yang kesal, Dan Barna pada konferensi pers, seraya menyerukan pertemuan koalisi.
Pemimpin PNL Ludovic Orban mengungkapkan harapan agar koalisi tidak runtuh, menekankan bahwa "pemerintahan yang baik lebih penting daripada nama seorang menteri".
Tonton juga Video: Rumah Sakit Covid-19 di Rumania Terbakar, 4 Orang Tewas
Dalam beberapa minggu terakhir anggota PNL secara terbuka mengkritik Voiculescu karena kesalahan komunikasi dan tidak siap pada beberapa konferensi pers.
Di sisi lain, pendukung mantan aktivis hak pasien berusia 37 tahun itu memujinya karena menunjukkan transparansi dalam mempublikasikan data tentang pusat tes dan vaksinasi.
Dengan rata-rata harian 4.000 kasus infeksi virus Corona dan lebih dari 100 kematian, sistem perawatan kesehatan Rumania berjuang untuk mengatasi gelombang ketiga pandemi.
Menurut pejabat-pejabat kesehatan, unit perawatan intensif (ICU) nyaris mencapai batasnya, sementara pemerintah berjanji akan menambah jumlah tempat tidur ICU.
Sebelumnya pada hari Senin (12/4) waktu setempat, tiga pasien lansia COVID-19 meninggal di unit perawatan intensif mobile di Bukares setelah kerusakan pada sistem pasokan oksigen. Adapun pada bulan Januari, kebakaran di dalam unit ICU di sebuah rumah sakit di Bukares, ibu kota Rumania, menewaskan lima pasien COVID-19.