Otoritas India menyetujui penggunaan vaksin virus Corona (COVID-19) buatan Rusia, Sputnik V, di wilayahnya. Persetujuan vaksin Sputnik V ini bisa mendorong laju vaksinasi di negara ini saat lonjakan tajam kasus Corona terdeteksi sepekan terakhir.
"Kami sangat senang mendapatkan persetujuan penggunaan darurat untuk Sputnik V di India," tutur Co-Chairman dan Direktur Pengelola GV Prasad -- produsen obat terkemuka India, Dr Reddy, dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Selasa (13/4/2021).
Dalam pernyataan terpisah, seperti dilansir Reuters, Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) yang bertanggung jawab atas pemasaran vaksin Rusia di luar negeri, membenarkan bahwa vaksin Sputnik V telah mendapat persetujuan untuk penggunaan darurat dari Otoritas Pengawas Obat-obatan India (DCGI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"India, negara terpadat kedua di dunia, menjadi negara ke-60 yang mendaftarkan #SputnikV setelah hasil positif dalam studi klinis fase 3 secara lokal. Sputnik V sekarang memiliki izin di sebanyak 60 negara dengan populasi lebih dari 3 juta jiwa," demikian pernyataan akun Twitter resmi Sputnik V.
Sebelumnya pada Senin (12/4) waktu setempat, dua sumber yang memahami isu ini menyebut panel Organisasi Pengawas Standar Obat-obatan Pusat (CDSCO) telah merekomendasikan persetujuan penggunaan untuk vaksin Sputnik V.
RDIF diketahui telah menandatangani kesepakatan untuk memproduksi lebih dari 750 juta dosis vaksin Sputnik V di India dengan enam perusahaan domestik.
India sejauh ini sudah menyetujui penggunaan dua vaksin Corona, yakni vaksin buatan AstraZeneca-Oxford dan vaksin domestik buatan Bharat Biotech.
Vaksin Sputnik V yang dikembangkan oleh Institut Gamaleya di Moskow dilaporkan memiliki kemanjuran 91,6 persen melawan COVID-19.
Tonton juga Video: PM Slovakia Mundur Usai Dikritik Gegara Beli Vaksin Sputnik V