Seorang pejabat pendidikan tinggi yang mengkritik pemerintah Korea Utara menerima eksekusi mati yang diperintahkan langsung oleh Kim Jong Un. Disebutkan bahwa pejabat tersebut mengeluh karena tidak menerima dukungan dan sumber daya dari pemerintah.
Diketahui pria yang diidentifikasi bernama Park itu telah dipilih untuk menjabat sebagai ketua "komisi Kementerian Pendidikan Tinggi untuk implementasi Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh".
Komisi tersebut terdiri dari sekitar 20 profesor yang mengadakan pertemuan mingguan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD) yang melakukan penyelidikan terhadap komisi tersebut mengungkapkan bahwa Park gagal mencapai kemajuan nyata untuk menginformasikan pembelajaran jarak jauh di negara tersebut - dan bahwa komisi tersebut hanya berkumpul untuk mengkritik pemerintah.
"OGD melakukan investigasi karena komisi gagal membuat kemajuan apapun dan karena beberapa mengkritik kebijakan pemerintah," ujar seorang sumber di Korut, seperti dilaporkan Daily NK dan New York Post, Senin (12/4/2021).
Di antara keluhan mereka adalah bahwa sebelum Undang-Undang Pendidikan Jarak Jauh dapat diterapkan, fasilitas dan peralatan yang diperlukan harus dipasang.
Pria berusaha 50 tahun itu berulang kali mengeluh tentang hal ini kepada atasannya, yang menjawab dengan mengatakan: "Tidak ada instruksi dari Komite Sentral, jadi diam saja."
Park dilaporkan terus melontarkan kata-kata kasar usai atasannya memberikan jawaban tersebut.
Lihat Video: Kim Jong Un Pecat Pejabat Ekonomi yang Baru Sebulan Menjabat
"Saya tidak mengerti mengapa (pihak berwenang) memilih untuk menerapkan tindakan tersebut, membuat komisi ini, dan memanggil profesor yang sibuk untuk menjauh dari pekerjaan universitas mereka (jika mereka tidak mau memberikan komisi sumber daya apapun)," cetus Park.
"Bahkan jika (kami) memberikan saran, mereka hanya menyuruh kami untuk tutup mulut, jadi mari kita lakukan gerakan berkumpul dan kemudian pulang," katanya kepada anggota komisinya.
OGD meluncurkan penyelidikan setelah Presiden Universitas Kim Il Sung Ri Guk Chol mengetahui komentar Park tersebut dan melaporkannya ke Komite Sentral.
Dilaporkan Daily NK bahwa setelah menerima laporan Ri, OGD melakukan penyelidikannya, yang kemudian memicu Kementerian Keamanan Negara untuk mengeksekusi Park karena "aktivitas sektarian anti-partai dan anti-revolusioner dalam sektor pendidikan."