Pertempuran sengit memperebutkan kekuasaan di kota strategis Marib, Yaman terjadi antara pemerintah dan kelompok pemberontak Houthi. Dalam 24 jam terakhir, disebutkan ada 70 orang yang tewas.
Seperti dilansir AFP, Minggu (11/4/2021) sejak Februari lalu, Houthi telah mencoba untuk merebut kota Marib, yang dikenal kaya akan minyak dan menjadi benteng pertahanan pemerintah terakhir di Yaman.
Dua pejabat dari pasukan pro-pemerintah mengatakan kepada AFP bahwa pertempuran berkecamuk di tiga front di luar kota Marib. Jumlah korban bertambah menjadi 70 orang, setelah sebelumnya para pejabat mengumumkan 53 orang tewas dari kedua belah pihak pada Sabtu (10/4) lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"70 orang tewas termasuk 26 anggota pasukan pro-pemerintah dan 44 dari Houthi," kata pejabat setempat.
Salah satu pejabat mengatakan bahwa pemberontak melancarkan serangan serentak di daerah Kassara dan Al-Mashjah, wilayah barat laut Marib, serta di daerah Jabal Murad.
"Mereka telah membuat kemajuan di front Kassara dan Al-Mashjah, tetapi mereka telah digagalkan di front Jabal Murad," katanya kepada AFP.
Pejabat lainnya mengatakan bahwa pesawat tempur dari koalisi militer pimpinan Saudi, yang memasuki konflik Yaman untuk mendukung pemerintah pada 2015, melancarkan serangan udara dan menghancurkan 12 kendaraan militer Houthi, termasuk empat tank dan sebuah meriam.
Jika Marib berhasil direbut Houthi, hal ini akan menjadi pukulan berat bagi pemerintah Yaman, yang saat ini berbasis di kota selatan Aden, dan bagi para pendukungnya di Arab Saudi.
Simak juga 'Arab Saudi Tawarkan Perdamaian ke Houthi':