Provinsi Ontario, Kanada kembali memberlakukan lockdown untuk menekan penularan virus Corona (COVID-19) pada Kamis waktu setempat. Kebijakan ini akan diterapkan selama 4 minggu ke depan.
Dilansir AFP, Kamis (8/4/2021) kebijakan ini memaksa penduduk untuk tinggal di rumah. Sejumlah toko juga ditutup kecuali toko kebutuhan pokok.
"Situasi COVID-19 berada pada tahap kritis dan kami harus bertindak cepat dan tegas untuk tetap berada di depan varian baru yang mematikan ini," kata Perdana Menteri Ontario, Doug Ford dalam jumpa pers.
"Ini akan berlangsung selam empat minggu," tambahnya.
Kebijakan ini adalah kedua kalinya dalam tahun ini keadaan darurat di seluruh provinsi diumumkan.
Ontario menjadi provinsi yang paling terpukul akibat pandemi Corona di Kanada. Penambahan kasus baru sebanyak 3.200 atau hampir tiga perempat dari infeksi di seluruh negeri dalam satu hari terakhir.
Kasus mutasi varian virus yang lebih menular, merupakan dua pertiga dari kasus baru di provinsi tersebut.
Di bawah tekanan dari dokter dan perawat yang khawatir bahwa rumah sakit akan segera penuh, Ford pada Kamis lalu menarik "rem darurat untuk seluruh provinsi,". Pemerintah memberlakukan pembatasan berat pada layanan di provinsi berpenduduk 14 juta orang itu sebelum dilakukan lockdown total.
Dia menyoroti orang-orang masih keluar secara massal libut panjang Paskah. Dia menyebut banyak orang berpergian dengan urusan yang tidak penting.
"Banyak orang pergi ke mal dan berjalan-jalan dan keluar tanpa tas," katanya pada hari Selasa. "Maaf, tapi pergi ke mal tidak penting,"