Demikian disampaikan Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) seperti dilansir Reuters dan Channel News Asia, Rabu (7/4/2021).
Kasus-kasus baru pada Selasa (6/4) waktu setempat itu membuat total kasus infeksi virus Corona di negara itu menjadi 106.898 kasus, dengan 1.756 kematian, dengan lonjakan terbaru berpusat di sekitar cluster di Taman Kanak-kanak, sauna, bar, dan gereja.
Data KDCA menunjukkan, lebih dari 63 persen kasus baru ditemukan di Seoul dan wilayah tetangga, termasuk provinsi Gyeonggi.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan memperluas upaya pengujian untuk melacak penularan secara nasional melalui survei epidemiologi dan pengujian preemptive.
"Jika gelombang keempat infeksi menjadi kenyataan, gangguan terhadap vaksinasi tidak akan terhindarkan, serta memberikan pukulan besar bagi perekonomian kita," kata Perdana Menteri Chung Sye-kyun pada pertemuan pemerintah pada hari Rabu ini.
"Pemerintah sedang memaksimalkan upaya untuk mencegah gelombang keempat dengan mengerahkan segala cara yang mungkin," katanya.
Negeri Ginseng itu sejauh ini telah memberikan lebih dari satu juta dosis vaksin di kalangan pekerja medis dan kelompok berisiko tinggi sejak dimulainya upaya inokulasi pada bulan Februari lalu. Namun, pihak berwenang mendapat kritikan karena mengandalkan program berbagi vaksin global, COVAX, yang telah mengalami penundaan.
Lihat juga Video: Momen Presiden Korsel Disuntik Vaksin AstraZeneca
(ita/ita)