Sebelumnya pada awal bulan ini, NACI mendesak pemberian vaksin AstraZeneca hanya kepada orang-orang yang berusia 18 hingga 64 tahun, dengan mengatakan uji klinis tidak melibatkan cukup lansia. NACI kemudian merevisi rekomendasinya untuk menyertakan orang-orang berusia 65 ke atas setelah meninjau "bukti nyata" tentang keefektifannya pada usia lanjut.
Vaksin AstraZeneca disetujui untuk digunakan di Kanada pada bulan Februari lalu, bersamaan dengan vaksin Johnson & Johnson, Pfizer-BioNTech dan Moderna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wakil ketua NACI, Shelley Deeks mengatakan sebagian besar dampak buruk kesehatan yang diamati berdampak pada wanita di bawah 55 tahun, dan terjadi antara 4-16 minggu setelah menerima vaksin.
"Mekanisme pasti vaksin AstraZeneca untuk memicu kejadian tersebut masih dalam penyelidikan," kata Deeks.
Kanada dijadwalkan menerima 1,5 juta dosis AstraZeneca dari Amerika Serikat, yang belum disetujui penggunaannya di dalam negeri.
Secara terpisah, Kanada telah memesan 20 juta dosis vaksin AstraZeneca ditambah dua juta dosis lagi dari formula yang sama yang dibuat oleh Serum Institute of India.
Kontroversi vaksin AstraZeneca terus berlangsung di mana Inggris, yang mengembangkannya, dengan kukuh mendukung penggunaannya. Sementara, Afrika Selatan langsung menolaknya, dan lebih dari belasan negara Uni Eropa sempat menangguhkan vaksin ini pada pertengahan Maret lalu.
(izt/ita)