Corona Makin Merajalela, Presiden Brasil Copot 6 Menteri

Corona Makin Merajalela, Presiden Brasil Copot 6 Menteri

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 30 Mar 2021 09:50 WIB
Brazils President Jair Bolsonaro greets supporters after voting during the run-off municipal elections in Rio de Janeiro, Brazil, Sunday, Nov. 29, 2020. Bolsonaro, who sometimes has embraced the label
Jair Bolsonaro (dok. AP Photo/Silvia Izquierdo)
Brasilia -

Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, melakukan reshuffle kabinet di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) yang semakin merajalela. Sedikitnya enam menteri dalam kabinet Bolsonaro dicopot dan diganti dengan pejabat yang baru.

Seperti dilansir CNN, Selasa (30/3/2021), reshuffle atau perombakan kabinet Bolsonaro ini dipandang sebagai langkah untuk mengamankan loyalitas yang lebih besar di tengah semakin merajelalanya Corona di Brasil.

Surat pengunduran diri dari para menteri yang dicopot dan diganti telah dirilis sepanjang Senin (29/3) waktu setempat. Mantan Menteri Pertahanan Fernando Azevedo e Silva merilis pernyataan yang mengatakan dirinya telah 'mengabdi pada Angkatan Bersenjata sebagai institusi negara'. Dia akan digantikan oleh Jenderal Angkatan Darat Braga Netto, yang merupakan mantan Menteri Pemerintahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Jaksa Agung Andre Levi, yang menolak menandatangani gugatan Bolsonaro untuk mencabut perintah lockdown dari tiga gubernur setempat, juga merilis surat pengunduran diri. Levi akan digantikan oleh Andre Mendonca, yang sebelumnya menjabat Menteri Kehakiman Brasil.

Posisi Menteri Kehakiman untuk selanjutnya akan ditempati oleh Kepala Kepolisian Federal Brasil, Anderson Torres, yang dikenal sebagai sahabat keluarga Bolsonaro.

ADVERTISEMENT

Menteri lainnya yang di-reshuffle adalah Jenderal Luiz Eduardo Ramos yang sebelumnya menjabat Menteri Negara dan kini ditunjuk menjadi Menteri Pemerintah. Flavia Arruda, yang seorang deputi federal, kini ditunjuk menjadi Menteri Negara menggantikan Ramos.

Terakhir, diplomat Carlos Alberto Franca ditunjuk menjadi Menteri Luar Negeri Brasil, menggantikan Ernesto Araujo yang dicopot dari jabatan itu.

Perombakan kabinet ini tampaknya menempatkan beberapa jenderal militer lebih dekat dengan Bolsonaro di posisi-posisi yang lebih strategis. Reshuffle ini dilakukan setelah sejumlah pejabat pemerintahan federal Brasil juga diganti pada bulan ini.

Salah satunya adalah Marcelo Queiroga yang dilantik menjadi Menteri Kesehatan (Menkes) Brasil secara diam-diam pekan lalu. Dia menggantikan Eduardo Pazuello dan menjadi Menkes ke-4 di Brasil sejak awal pandemi.

Terlepas dari reshuffle, sebuah komisi krisis COVID-19 yang baru juga dibentuk untuk menghadapi kebangkitan Corona yang merepotkan Brasil.

Pada Sabtu (27/3) lalu, angka kematian harian di Brasil melampaui 3.000 orang selama dua hari berturut-turut. Pada Kamis (25/3) malam, Kementerian Kesehatan Brasil melaporkan lebih dari 100 ribu kasus Corona dalam sehari, yang tercatat sebagai tambahan kasus harian tertinggi di negara itu.

Sejauh ini, total 321.206 orang tewas akibat Corona di berbagai wilayah Brasil. Data resmi otoritas Brasil menyebut total 12.534.688 kasus Corona terdeteksi di negara ini.

Kritikan terhadap cara Bolsonaro menangani pandemi Corona terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, dengan kemunculan varian baru Corona yang disebut P.1 menyebar ke seluruh wilayah Brasil dan membuat kalangan muda sakit parah akibatnya.

Bolsonaro belum juga mengambil langkah signifikan untuk mengatasi situasi tersebut. Dalam pidato nasional pada Selasa (23/3) lalu, Bolsonaro menyebut tahun 2021 akan menjadi 'tahunnya vaksin' -- menunjukkan pergeseran posisi Bolsonaro yang tadinya antivaksin. Para pengkritik mencemooh pidato Bolsonaro itu sebagai upaya setengah hari untuk menyelamatkan hubungannya dengan rakyat.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads