Corona Melonjak, 24 Juta Warga Ibu Kota Filipina Hadapi Lockdown

Corona Melonjak, 24 Juta Warga Ibu Kota Filipina Hadapi Lockdown

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 29 Mar 2021 15:41 WIB
Philippine police man a checkpoint on the border between Quezon city and Manila districts on March 18, 2020, as the government imposed measures to curb the spread of the COVID-19 coronavirus. - Philippine President Rodrigo Duterte ordered about half the countrys population to stay home for the next month in a drastic bid on March 16 to curb the rising number of new coronavirus cases. If fully enforced, the sweeping order would mean most of the 55 million people on the main island of Luzon, which includes the capital Manila, would be housebound. (Photo by Ted ALJIBE / AFP)
Polisi berjaga-jaga di pos pemeriksaan saat lockdown diberlakukan di Filipina (Foto: AFP/TED ALJIBE)
Manila -

Lebih dari 24 juta orang di pusat ekonomi Filipina, Manila menghadapi lockdown pada Senin (29/3). Para pejabat setempat juga memperingatkan pembatasan selama seminggu ini dapat diperpanjang jika kasus infeksi virus Corona belum turun.

Seperti dilansir AFP, Senin (29/3/2021) masyarakat telah diperintahkan untuk tinggal di rumah kecuali mereka yang merupakan pekerja penting di Manila. Sementara empat provinsi lainnya juga menghadapi lonjakan kasus yang telah membuat rumah sakit hampir penuh.

Hanya beberapa jam setelah lockdown diberlakukan di wilayah tersebut - yang menyumbang sekitar setengah dari aktivitas ekonomi negara - kepala Epidemiologi Departemen Kesehatan Alethea de Guzman memperingatkan bahwa tindakan itu dapat diperpanjang untuk menghasilkan penurunan yang "berkelanjutan".

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Semua opsi terbuka," kata Menteri Pertahanan Delfin Lorenzana, yang memimpin gugus tugas COVID-19 Filipina.

Lonjakan kasus COVID-19 di Filipina salah satunya disebut akibat varian virus baru yang lebih menular. Total kasus kini mencapai lebih dari 720.000 kasus.

ADVERTISEMENT

Polisi juga berjaga-jaga di jalan-jalan utama Manila, ibu kota Manila untuk memeriksa warga yang beraktivitas.

"Ini sulit karena tidak ada pekerjaan, tidak ada bayaran," kata July Calma.

"Kami tidak (memiliki tabungan) karena kami membelanjakannya setiap hari," imbuhnya.

Tonton Video: Manila Lockdown, Warga Panic Buying

[Gambas:Video 20detik]



Layanan Gereja dan pertemuan massal lainnya dilarang, jam malam pukul 18:00-05:00 diberlakukan dan transportasi umum telah dikurangi. Lebih lanjut, sejumlah supermarket, apotek, dan bisnis penting lainnya diizinkan beroperasi, sementara kegiatan olahraga di luar ruangan diizinkan.

Juru bicara kepresidenan Harry Roque, yang awalnya menyarankan transportasi umum akan dihentikan, mengumumkan lockdown pada Sabtu (27/3).

Sebelumnya, lockdown selama berbulan-bulan melumpuhkan ekonomi Filipina, membuat banyak rumah tangga kelaparan.

Roque mengatakan keputusan untuk memperketat pembatasan lagi "sangat rumit". Ia juga mengakui memperpanjang lockdown dapat menyebabkan lebih banyak orang meninggal karena kelaparan dan penyakit selain akibat virus Corona.

Sekretaris Anggaran Wendel Avisado mengatakan bantuan akan diberikan kepada hampir 23 juta orang yang berada dalam kondisi lockdown, tetapi dia tidak memberikan rincian.

Saat ini semakin banyak rumah sakit di ibu kota Filipina itu melaporkan bahwa tempat tidur untuk pasien COVID-19 penuh.

Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah tenaga kesehatan mengatakan kepada AFP bahwa rumah sakit kekurangan tempat tidur dan terpaksa menolak pasien.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads