.webp)
Dua orang tewas dalam sejumlah penembakan yang terjadi di dekat pantai di negara bagian Virginia, Amerika Serikat (AS). Sekitar delapan orang lainnya mengalami luka-luka.
Seperti dilansir CNN, Sabtu (27/3/2021), penembakan terjadi di beberapa lokasi berbeda di dekat pantai Virginia Beach pada Jumat (26/3) malam waktu setempat. Kepolisian menemukan delapan korban penembakan saat tiba di lokasi pertama di dekat 20th Street dan Atlantic Avenue setelah pukul 23.00 waktu setempat.
Saat polisi menyelidiki lokasi pertama, tembakan lainnya dilepaskan di lokasi berbeda yang berjarak hanya satu blok, atau di dekat 20th Street dan Pacific Avenue.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seorang individu berhadapan dengan seorang polisi berseragam dari Virginia Beach," tutur Kepala Kepolisian Virginia Beach, Paul Neudigate.
Disebutkan Neudigate bahwa polisi itu menembak mati individu tersebut, dalam momen yang disebut sebagai 'penembakan intervensi polisi'.
Individu kedua, yang tidak berbeda dengan dua penembakan sebelumnya, tewas dalam insiden penembakan lainnya tak jauh dari lokasi.
Neudigate menuturkan pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Namun polisi tidak meyakini bahwa satu penembakan itu berkaitan dengan dua penembakan pertama.
Simak juga Video: Momen Sidang Perdana Pelaku Penembakan di Colorado
Selain menangani penembakan, polisi Virginia Beach juga melarikan seorang individu ke rumah sakit usai mengalami luka-luka akibat ditabrak mobil.
"Apa yang bisa Anda lihat adalah kita memiliki insiden yang sangat kacau, malam yang sangat kacau di Virginia Beach. Banyak tempat kejadian perkara yang berbeda," sebut Neudigate.
Sejauh ini belum ada tersangka yang ditangkap terkait penembakan tersebut. Namun beberapa orang dicegat di lokasi dan kini ditahan, namun keterlibatan mereka tidak disebutkan lebih lanjut.
Motif penembakan itu juga belum diungkap ke publik.
Kondisi para korban luka tidak dijelaskan lebih lanjut oleh polisi. Namun postingan kepolisian via Twitter sebelumnya menyebut beberapa korban mengalami luka-luka yang mungkin membahayakan nyawa mereka.
