Otoritas Mesir tengah menyelidiki penyebab tabrakan maut antara dua kereta api yang menewaskan 32 orang. Laporan sementara menyebut ada seorang penumpang tak teridentifikasi yang menarik rem darurat sebelum tabrakan terjadi.
Seperti dilansir AFP dan CNN, Sabtu (27/3/2021), Kementerian Kesehatan Mesir melaporkan sedikitnya 32 orang tewas dalam tabrakan dua kereta yang terjadi di distrik Tahta, Provinsi Sohag, pada Jumat (26/3) waktu setempat. Sohag diketahui berjarak 460 kilometer sebelah selatan ibu kota Kairo.
Laporan terbaru Kementerian Kesehatan Mesir menyebut korban luka dalam insiden ini bertambah menjadi 165 orang yang semuanya dirawat di rumah sakit. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen di antaranya mengalami retak atau patah tulang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rekaman kamera keamanan dari insiden itu yang dilihat AFP menunjukkan salah satu gerbong terlempar ke udara dengan keras di tengah kepulan debut saat sebuah rangkaian kereta lainnya menabraknya dari belakang. Dua gerbong terguling dan puing logam yang penyok dan bengkok menonjol keluar dari gerbong kereta, dengan puluhan orang berkumpul di sekitar salah satu gerbong yang terguling.
Penyebab tabrakan ini belum diketahui pasti. Kantor jaksa penuntut umum setempat, seperti dilansir Reuters, menyatakan telah memerintahkan penyelidikan secara menyeluruh terhadap insiden ini.
Dalam pernyataan terpisah, otoritas perkeretaapian Mesir menyalahkan seorang penumpang tak teridentifikasi yang disebut telah 'mengaktifkan rem darurat di beberapa gerbong' pada salah satu rangkaian kereta.
Tindakan seorang penumpang itu membuat salah satu kereta berhenti mendadak di tengah rel, sebelum akhirnya rangkaian kereta kedua yang melaju di rel dan arah yang sama, menabraknya dari belakang.
"Kereta kami tiba-tiba berhenti dan seperempat jam kemudian, kereta kedua tiba dan menabrak kami. Saya melihatnya datang, berteriak, kemudian mendapati diri saya di lantai merasakan sakit luar biasa," tutur salah satu penumpang dan seorang tentara wajib militer bernama Kamel Nagi (20) yang mengalami patah tulang.
Otoritas setempat dalam pernyataan lebih detail menyebut salah satu kereta yang melaju dari Aswan menuju Kairo menabrak dari belakang sebuah kereta lainnya yang tengah melaju dari Luxor menuju Alexandria, yang sedang berhenti di rel usai rem mendadak diaktifkan.
Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi, menjanjikan bahwa hukuman tegas akan diberikan kepada pihak yang bertanggung jawab atas insiden ini. "Siapapun yang menyebabkan kecelakaan kereta di Sohag akan menerima hukuman yang membuat jera," tegas Al-Sisi dalam pernyataannya.
"Kesalahan atau kelalaian tidak akan ditoleransi, dan pelaku akan dimintai pertanggungjawaban atas insiden itu," ucap Perdana Menteri Mesir, Mostafa Madbouly, menambahkan.
Mesir diketahui memiliki salah satu jaringan kereta api tertua dan terbesar di kawasan tersebut. Kecelakaan kereta yang memakan korban jiwa tergolong sering terjadi di negara tersebut. Salah satunya kecelakaan tahun 2002 saat sedikitnya 373 orang tewas akibat kebakaran yang menghanguskan sebuah kereta di Kairo.