Tren Berubah, Kini Banyak Kaum Muda Meninggal karena Corona di Brasil

Tren Berubah, Kini Banyak Kaum Muda Meninggal karena Corona di Brasil

Novi Christiastuti - detikNews
Kamis, 25 Mar 2021 19:46 WIB
People walk through a downtown shopping district in Sao Paulo, Brazil, Wednesday, June 10, 2020. Retail shops reopened on Wednesday in Brazils biggest city after a two-month coronavirus pandemic shutdown that aimed to contain the spread of the new coronavirus. (AP Photo/Andre Penner)
Ilustrasi (dok. AP Photo/Andre Penner)
Brasilia -

Pandemi virus Corona (COVID-19) di Brasil pada awalnya banyak menginfeksi dan menewaskan warga lanjut usia. Namun sejak awal tahun ini, trennya berubah dengan lebih banyak kalangan muda yang sakit parah dan meninggal akibat Corona.

Seperti dilansir CNN, Kamis (25/3/2021), para dokter unit perawatan intensif (ICU) di berbagai wilayah Brasil beberapa waktu terakhir terus menuturkan hal yang sama kepada CNN, yakni mereka merawat lebih banyak pasien muda dalam gelombang terbaru Corona.

"Kami memiliki pasien-pasien sehat yang berusia antara 30 tahun hingga 50 tahun, dan itulah profil sebagian besar pasien," ungkap Dr Pedro Archer, seorang dokter ICU berusia 33 tahun di sebuah rumah sakit umum di Rio de Janeiro.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itulah pembeda yang besar dalam gelombang terbaru ini," sebutnya.

CNN telah berbicara dengan nyaris selusin dokter dan perawat ICU sejak pertengahan Januari lalu, di berbagai rumah sakit di Brasil. Masing-masing dari mereka mengatakan tempat tidur ICU diisi oleh lebih banyak pasien muda.

ADVERTISEMENT

"Jumlah kasus infeksi serius jauh lebih tinggi dibandingkan gelombang pertama," tutur Dr Luan Matos de Menezes, seorang dokter ICU di sebuah rumah sakit umum di Manaus, saat berbicara kepada CNN pada Januari lalu.

"Anda bisa melihat bahwa kondisi mereka jauh lebih kritis," imbuhnya.

Kementerian Kesehatan Brasil merilis data statistik nasional soal usia para pasien Corona. Analisis AFP dari data kementerian itu mendapati bahwa jumlah orang yang berusia 30-59 tahun menyumbang sekitar 27 persen kematian Corona selama tiga bulan terakhir, atau meningkat 7 persen dari angka sebelum Desember tahun lalu.

Analisis AFP juga menemukan bahwa jumlah korban meninggal untuk usia 60 tahun ke atas menurun sebanyak 7 persen pada periode waktu yang sama.

Otoritas kesehatan di Sao Paulo -- negara bagian paling pada di Brasil -- mengatakan pada awal bulan ini bahwa testimoni dari para dokter di berbagai wilayah soal kasus Corona parah pada orang-orang berusia lebih muda didukung oleh data mereka.

Menurut otoritas kesehatan Sao Paulo, sekitar 60 persen pasien Corona yang berusia muda membutuhkan tempat tidur ICU. Angka itu lebih tinggi daripada awal pandemi Corona di Brasil.

Apa penyebabnya?

Peningkatan kasus Corona parah dan kematian Corona pada kalangan muda bertepatan dengan munculnya setidaknya satu varian baru Corona di Brasil. Varian baru bernama P.1 itu, yang menurut ilmuwan berasal dari Brasil, secara luas disepakati lebih mudah menular, bahkan hingga 2,2 kali lipat menurut studi terbaru.

Berdasarkan studi tanggal 4 Maret yang dilakukan institut penelitian kesehatan nasional, Fiocruz, di delapan negara bagian Brasil, lebih dari separuh kasus Corona di enam negara bagian 'terkait dengan varian yang menjadi kekhawatiran' termasuk P.1 juga varian lain yang pertama terdeteksi di Inggris dan Afrika Selatan.

Saat pertama muncul pada akhir tahun lalu, banyak dokter berspekulasi bahwa varian P.1 ada hubungannya dengan pergeseran demografi untuk pasien Corona. Namun masih terlalu dini untuk mengetahui apa peran sebenarnya yang dimainkan varian ini.

"Ada kemungkinan bahwa varian baru ini lebih mematikan, tapi kami tidak memiliki data ilmiah untuk mengonfirmasi itu," ucap pakar epidemiologi Brasil, Jesem Orellana. "Namun yang kami ketahui adalah bahwa varian P.1 lebih mudah menular dan memainkan peran besar dalam gelombang kedua ini," jelasnya.

Para pakar juga menyinggung soal meningkatnya pesta saat Tahun Baru lalu dan saat liburan karnaval pada paruh pertama tahun ini. Orang-orang muda yang ikut dalam pesta kemungkinan lebih terekspose akhir-akhir ini. Video perkumpulan ilegal mudah ditemukan secara online dan otoritas berbagai kota memberlakukan denda serta membubarkan pesta ilegal setiap akhir pekan.

"Anda mendapati lebih banyak virus yang mudah menular yang beredar. Ini akan menginfeksi lebih banyak orang, termasuk lebih banyak orang muda. (Lonjakan) Mungkin hanya efek epidemiologi dari lebih banyak orang yang terinfeksi pada waktu yang sama," ujar pakar mikrobiologi Brasil, Natalia Pasternak.

Dan meskipun vaksinasi di Brasil diwarnai penundaan, program ini berjalan perlahan dengan prioritas pada warga lanjut usia (lansia). Semakin banyaknya warga lansia yang divaksinasi, para pakar menilai bahwa lebih banyak kasus dan angka kematian akan semakin condong pada kalangan muda.

Halaman 2 dari 2
(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads