Otoritas Amerika Serikat (AS) masih menyelidiki motif penembakan brutal di sebuah supermarket di Colorado, yang menewaskan 10 orang termasuk seorang polisi. Kepala kepolisian setempat menjanjikan penyelidikan kasus ini akan dilakukan dengan cepat demi menegakkan keadilan bagi para korban.
Seperti dilansir Associated Press dan CNN, Selasa (23/3/2021), Jaksa Distrik Boulder County, Michael Dougherty, menuturkan bahwa penyidik baru memilah-milah bukti dan keterangan saksi mata. Dougherty menyatakan otoritas setempat sejauh ini belum memiliki informasi detail soal motif penembakan ini.
"Saya menjanjikan korban dan warga negara bagian Colorado bahwa kita akan menegakkan keadilan," cetus Dougherty.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Dougherty menyatakan bawa mitra lokal, negara bagian dan federal akan dilibatkan dalam penyelidikan. "Kita akan berusaha sekuat tenaga untuk memastikan hasil yang benar bisa dicapai," ujarnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Jaksa AS untuk Colorado, Matthew Kirsch, menambahkan bahwa Dougherty akan mendapat dukungan penuh dari 'kekuatan penuh penegakan hukum federal'. Dia juga menyatakan bahwa penyidik dari Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api dan Peledak beserta para penyidik Biro Investigasi Federal (FBI) akan membantu penyelidikan ini.
Sedikitnya 10 orang dipastikan tewas dalam penembakan yang terjadi di supermarket King Soopers di Boulder, yang berjarak 25 kilometer dari Denver, ibu kota negara bagian Colorado. Salah satu korban tewas diidentifikasi sebagai seorang polisi Boulder bernama Eric Talley yang berusia 51 tahun.
Talley yang mengabdi pada Kepolisian Boulder sejak tahun 2010 lalu, merupakan polisi pertama yang tiba di lokasi setelah mendapat laporan adanya penembakan dan soal seseorang membawa senapan. Talley tewas ditembak saat berhadapan dengan pelaku.
Identitas sembilan korban tewas lainnya belum diungkapkan ke publik, karena pihak kepolisian masih memberi tahu keluarga mereka.
Pelaku penembakan, yang identitasnya juga belum diungkap ke publik, telah ditangkap polisi. Kini pelaku tengah menjalani perawatan medis atas luka-luka yang dideritanya.
Kepolisian setempat menyatakan bahwa motif penembakan termasuk yang kini tengah diselidiki. Pihak kepolisian juga disebut tengah menyelidiki apakah ada hubungan antara pelaku dengan para korban, juga dengan orang-orang atau pegawai di supermarket tersebut.
Jenis senjata api yang digunakan pelaku belum bisa diketahui secara jelas.
Secara terpisah, seperti dilansir CNN, Kepala Kepolisian Boulder, Maris Herold, menyebut bahwa penyelidikan kasus ini 'sangat rumit', namun dia menjanjikan bahwa penyelidikan akan diselesaikan dalam waktu kurang dari lima hari.
Penembakan di Colorado terjadi setelah pada 16 Maret lalu, publik AS dikejutkan oleh penembakan massal di tiga panti pijat dan spa di Atlanta, Georgia, yang menewaskan delapan orang. Enam korban tewas di antaranya merupakan wanita keturunan Asia, yang memicu spekulasi bahwa penembakan didasari motif ras.