Tentara Thailand Sanggah Tuduhan Suplai Beras ke Militer Myanmar

Tentara Thailand Sanggah Tuduhan Suplai Beras ke Militer Myanmar

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Minggu, 21 Mar 2021 09:47 WIB
Batasi Arus Informasi, Militer Myanmar Bungkam Kebebasan Bicara dan Pers
Ilustrasi militer Myanmar (Foto: DW News)
Bangkok -

Tuduhan yang dilayangkan kepada pihak tentara Thailand terkait pasokan beras ke unit-unit angkatan bersenjata Myanmar ditolak keras. Tentara Thailand menyebut setiap makanan yang dikirim ke perbatasan adalah bagian dari perdagangan normal.

Seperti dilansir dari Reuters, Minggu (21/3/2021) tuduhan suplai beras pertama kali dilaporkan sebuah media lokal Thailand yang dikutip dari seorang pejabat keamanan setempat yang tak diketahui identitasnya. Disebutkan bahwa tentara Thailand telah memasok 700 karung beras ke unit-unit tentara Myanmar di perbatasan timur Myanmar, dan dilakukan atas perintah pemerintah Thailand.

"Tentara Thailand tidak memasok apapun ke tentara Myanmar dan tidak ada kontak dari tentara Myanmar yang meminta bantuan dari kami karena mereka memiliki kehormatan sendiri," kata Komandan Pasukan Naresuan, Mayor Jenderal Amnat Srimak, dalam sebuah pernyataan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika ada sesuatu, saya pikir itu adalah perdagangan reguler di penyeberangan perbatasan seperti biasa," imbuh Amat. "Kami tidak memblokir ini jika tindakan tersebut tidak melanggar hukum dan mengikuti prosedur bea cukai."

Militer Myanmar terus menghadapi kecaman internasional sejak mengambilalih kudeta 1 Februari dan melakukan tindakan kekerasan kepada demonstran anti-kudeta yang kini menewaskan hampir 250 orang.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, pemerintah Thailand menyuarakan keprihatinan atas pertumpahan darah tersebut.

Bantuan langsung Thailand kepada militer Myanmar kemungkinan akan menuai kecaman dari para pendukung pemerintahan sipil Aung San Suu Kyi.

Media Thailand mengatakan unit militer Myanmar yang ditempatkan di dekat perbatasan telah ditindak oleh pasukan Persatuan Nasional Karen (KNU), kelompok pemberontak etnis minoritas yang menyetujui gencatan senjata dengan pemerintah Myanmar pada tahun 2012.

Simak juga 'Situasi Makin Genting, Ratusan Orang Myanmar Eksodus ke Thailand':

[Gambas:Video 20detik]



Seorang juru bicara KNU menolak berkomentar. KNU telah memberikan dukungannya terhadap gerakan demokrasi Myanmar dan mengutuk kudeta serta tindakan keras militer.

Lebih lanjut, media Thailand itu juga menunjukkan foto-foto seperti kantong beras yang dimuat ke dalam truk di perbatasan. Gambar yang dilihat oleh Reuters menunjukkan pria, beberapa berseragam kamuflase, menyeberang ke Thailand dan memeriksa suhu mereka.

Pergerakan antara Thailand dan Myanmar telah sangat dibatasi sejak merebaknya pandemi virus corona, termasuk terkait perdagangan terbatas. Menurut penuturan penduduk sekitar, bahwa lokasi penyeberangan yang ditunjukkan dalam gambar itu bukan jalur perdagangan normal.

Halaman 2 dari 2
(izt/knv)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads