Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyebut tindak kekerasan terhadap warga Asia-Amerika yang akhir-akhir ini marak 'sangat meresahkan'.
Seperti dilansir AFP, Kamis (18/3/2021), komentar itu disampaikan Biden setelah terjadi penembakan massal yang menewaskan 8 orang di Atlanta. Enam korban tewas di antaranya merupakan wanita keturunan Asia.
"Saya tahu bahwa warga Asia-Amerika sangat khawatir karena, seperti yang Anda ketahui, saya telah berbicara soal kebrutalan terhadap warga Asia-Amerika selama beberapa bulan terakhir," ucap Biden.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya pikir itu sangat, sangat meresahkan," cetusnya.
Biden menekankan bahwa motivasi dalam penembakan brutal di Atlanta belum diketahui pasti.
Penembakan di Atlanta itu terjadi di sebuah panti pijat dan spa pada Selasa (16/3) waktu setempat. Pelaku penembakan yang diidentifikasi sebagai Robert Aaron Long telah ditangkap. Kepada polisi, Long mengakui perbuatannya tapi membantah serangan ini bermotifkan ras.
Sheriff Cherokee, Frank Seynolds, mengatakan pelaku kemungkinan seorang pelanggan dan mengaku memiliki "kecanduan seks".
Panti pijat yang menjadi lokasi penembakan diketahui terkadang menyediakan layanan prostitusi, tapi pihak berwenang mengatakan belum ada indikasi lokasi ini telah diincar sebelumnya.
Simak video 'Penembakan di Panti Pijat Atlanta, 8 Orang Tewas':
Dalam kasus ini, menurut Departemen Sheriff wilayah Cherokee seperti dilansir BBC, Long akan menghadapi dakwaan berlapis, mulai dari empat dakwaan pembunuhan hingga satu dakwaan penyerangan
Serangan ini terjadi di tengah peningkatan kejahatan yang menyasar warga keturunan Asia-Amerika.
Empat korban telah teridentifikasi sebagai Ashley Yaun, 33 tahun; Paul Andre Michels, 54 tahun; Xiaojie Yan, 49 tahun; dan Daoyou Feng, 44 tahun. Sementara itu, korban lainnya, Elcias R Hernandez-Ortiz mengalami luka.