Korea Utara (Korut) dilaporkan akan menguji coba rudal balistik antarbenua (ICBM) terbaru dengan desain yang lebih baik dalam waktu dekat. Langkah ini diperkirakan akan semakin meningkatkan ketegangan antara Korut dan Amerika Serikat (AS).
Seperti dilansir Reuters, Rabu (17/3/2021), peringatan itu disampaikan oleh Kepala Komando Utara Militer AS, Jenderal Angkatan Udara Glen VanHerck, pada Selasa (16/3) waktu setempat, menjelang kunjungan diplomat top AS dan Menteri Pertahanan AS ke Korea Selatan (Korsel).
Peringatan ini tampaknya didasarkan pada parade militer Korut pada Oktober tahun lalu saat rudal ICBM terbesar milik rezim komunis itu dipamerkan, bukan didasarkan atas intelijen spesifik soal rencana uji coba rudal Korut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di sisi lain, peringatan ini menggarisbawahi kekhawatiran AS bahwa Korut mungkin melanjutkan kembali uji coba rudal dan senjata nuklir setelah melakukan jeda selama lebih dari tiga tahun.
Bahkan selama jeda, pemimpin Korut Kim Jong-Un menyerukan dilanjutkannya produksi senjata nuklir untuk menambah pasokan, juga menyerukan peluncuran serangkaian rudal yang lebih kecil dan mengungkapkan rudal ICBM baru.
Kepada Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS, VanHerck menyebut bahwa rudal ICBM Korut yang 'jauh lebih besar dan mungkin lebih berkemampuan' semakin meningkatkan ancaman terhadap AS. Namun VanHerck menyatakan keyakinannya pada pertahanan rudal AS.
Dalam pernyataannya, VanHerck juga menekankan bahwa Kim Jong-Un melepaskan diri dari moratorium uji coba rudal lebih dari setahun lalu.
"Rezim Korea Utara juga mengindikasikan bahwa pihaknya tidak lagi terikat moratorium uji coba nuklir dan ICBM secara sepihak yang diumumkan tahun 2018, yang menunjukkan bahwa Kim Jong-Un mungkin memulai uji terbang ICBM dengan desain lebih baik dalam waktu dekat," sebut VanHerck dalam testimoni tertulisnya.
Secara terpisah, seorang pejabat AS yang enggan disebut namanya menyebut bahwa meski ada indikasi Korut mempersiapkan peluncuran rudal dalam beberapa pekan terakhir, namun tampaknya tidak akan dilakukan segera.
Senada dengan pejabat AS itu, Jenny Town selaku Direktur 38 North yang melacak aktivitas Korut, berspekulasi bahwa Korut kemungkinan akan memulai kembali uji coba rudal jarak dekat dan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam.
"Tampaknya lebih mungkin bahwa Korea Utara akan mulai menguji coba rudal-rudal lagi, itu akan dimulai dengan uji coba yang hampir normal," tandasnya.