Beda Prancis dan Thailand Saat AstraZeneca Munculkan Kekhawatiran

Round Up

Beda Prancis dan Thailand Saat AstraZeneca Munculkan Kekhawatiran

Tim Detikcom - detikNews
Jumat, 12 Mar 2021 21:03 WIB
Sebanyak 1,1 juta dosis vaksin Corona AstraZeneca sudah tiba di Indonesia, berikut sejumlah negara yang sudah memakainya.
Ilustrasi (Foto: AP Photo)
Jakarta -

Di tengah beberapa negara Eropa yang menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca akibat kekhawatiran pembekuan darah, Prancis membuat keputusan berbeda. Negara itu memastikan akan terus menggunakan vaksin COVID-19 kerjasama dengan Oxford itu.

"Tidak perlu menghentikan AstraZeneca," kata Menteri Kesehatan Prancis Olivier Veran dalam konferensi pers seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (12/3/2021). "Manfaat vaksinasi pada tahap ini lebih besar daripada risikonya," imbuhnya.

Diketahui bahwa Denmark, Islandia, dan Norwegia telah menangguhkan vaksinasi AstraZeneca terkait isu pembekuan darah tersebut. Namun, Veran mengatakan, badan obat-obatan Prancis telah menasihatinya agar tidak melakukan tindakan serupa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Prancis berusaha keras untuk meningkatkan peluncuran vaksinasi dengan harapan menghindari lockdown (penguncian) tahap ketiga.

Veran mengatakan rata-rata harian infeksi baru Corona tampak stabil untuk Prancis secara keseluruhan, tetapi dikatakannya, angka tersebut menyembunyikan perbedaan regional yang besar.

ADVERTISEMENT

Diketahui bahwa Denmark, Islandia, dan Norwegia telah menangguhkan vaksinasi AstraZeneca terkait isu pembekuan darah tersebut. Namun, Veran mengatakan, badan obat-obatan Prancis telah menasihatinya agar tidak melakukan tindakan serupa.

Badan obat-obatan Prancis telah mendesak Veran untuk mengikuti keputusan regulator obat Uni Eropa bahwa vaksin AstraZeneca masih aman digunakan.

Ile de France, yang mencakup Paris, wilayah utara Hauts de France dan selatan Provence-Alpes-Cote d'Azur adalah hotspot utama, katanya.

Jumlah pasien harian yang masuk ke perawatan intensif di wilayah Paris sekarang sangat tinggi sehingga rumah sakit berisiko kewalahan.

Veran mengatakan, lebih dari 1.000 pasien saat ini dalam perawatan intensif di wilayah Paris, jumlah yang bisa mencapai 1.500 pasien pada akhir Maret - sebuah "tingkat kritis" - dan sangat dekat dengan angka terburuk yang terlihat selama gelombang kedua Corona.

Oleh karena itu, pihak berwenang bersiap untuk mengevakuasi "lusinan atau bahkan ratusan" pasien perawatan intensif dari Paris dan pinggirannya ke daerah lain.

Secara nasional, sekarang ada lebih dari 4.000 orang dalam perawatan intensif, naik dari 3.555 orang pada awal bulan.

"Situasinya mencekam dan mengkhawatirkan," kata Veran. "Kita tidak tahu kapan yang terburuk akan berakhir, atau seberapa buruk hal itu akan terjadi," tuturnya.

Sebelumnya, otoritas Thailand menunda penggunaan vaksin tersebut usai isu adanya pembekuan darah di beberapa negara Eropa.

Seperti dilansir Channel News Asia, Jumat (12/3/2021), dekan Fakultas Kedokteran Rumah Sakit Siriraj, Prasit Watanapa, menegaskan dalam konferensi pers yang digelar Kementerian Kesehatan Thailand bahwa peluncuran vaksin ditunda setelah beberapa negara Eropa, seperti Denmark, Norwegia dan Islandia, menangguhkan vaksinasi dengan vaksin AstraZeneca.

"Meski kualitas AstraZeneca bagus, beberapa negara meminta penundaan," kata Piyasakol Sakolsatayadorn, penasihat komite vaksin COVID-19 Thailand.

"Kami akan menunda (juga)," imbuhnya.

Sebelumnya, Austria menyetop penggunaan vaksin AstraZeneca saat menyelidiki kasus kematian akibat gangguan koagulasi dan penyakit emboli paru. Namun, regulator obat Eropa (EMA) menyebut vaksin AstraZeneca memiliki lebih besar manfaat daripada risikonya, sehingga vaksinasi perlu terus dilanjutkan.

EMA mengatakan bahwa sejauh ini tidak ada bukti yang menghubungkan AstraZeneca dengan dua kasus pembekuan darah di Austria.

Begitu juga dengan otoritas Swedia yang meyakini tidak menemukan cukup bukti untuk akhirnya menghentikan vaksinasi Corona dengan vaksin AstraZeneca.

"Tidak ada indikasi bahwa vaksin menyebabkan jenis pembekuan darah ini," kata Veronica Arthurson, kepala keamanan obat di Badan Produk Medis Swedia, dalam konferensi pers.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads