Pertumpahan darah kembali terjadi di Myanmar. Dua demonstran antikudeta di Myanmar tewas akibat luka tembak pada Senin (8/3). Aksi protes hari ini dilakukan di tengah kampanye mogok massal yang digaungkan sehingga toko-toko, pabrik dan bank ditutup di kota utama Yangon.
Seperti dilansir Reuters, Senin (8/3/2021) melalui Facebook, sebuah foto menunjukkan mayat dua pria tergeletak di jalan di kota utara Myitkyina. Saksi mata mengatakan mereka ikut serta dalam protes ketika polisi menembakkan granat kejut dan gas air mata. Beberapa orang kemudian terkena tembakan dari gedung-gedung di dekatnya.
Seorang saksi mata, yang mengaku membantu memindahkan jasad tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa dua orang ditembak di kepala dan meninggal di tempat. Tiga orang lainnya terluka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain berita tersebut, berikut ini berita-berita internasional yang menarik perhatian pembaca detikcom, hari ini, Senin (8/3/2021):
- Pejabat Partai Aung San Suu Kyi Tewas dalam Tahanan Polisi Myanmar
Seorang pejabat dari Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) yang didirikan pemimpin de-facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, tewas dalam tahanan. Pejabat lainnya dari NLD menduga pria berusia 58 tahun itu disiksa usai ditahan oleh polisi yang menindak keras demonstran anti-junta militer Myanmar.
Seperti dilansir Reuters, Senin (8/3/2021), Khin Maung Latt ditangkap saat polisi Myanmar menindak keras para demonstran anti-junta militer pada Sabtu (6/3) malam, setelah pukul 21.00 waktu setempat. Dia ditahan di sebuah kantor polisi di distrik Pabedan, Yangon.
Pejabat kepolisian setempat enggan berkomentar, sedangkan juru bicara militer Myanmar belum memberikan tanggapannya.
Lebih dari 1.700 orang, termasuk Suu Kyi dan puluhan anggota NLD, ditahan di Myanmar sejak kudeta militer dilancarkan pada 1 Februari lalu. Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik (AAPP) juga menyebut lebih dari 50 demonstran tewas di tangan pasukan keamanan Myanmar.
- Balas Serangan Houthi, Koalisi Arab Saudi Gempur Yaman
Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi melancarkan serangan udara di Sanaa, ibu kota Yaman yang dikuasai Houthi pada hari Minggu (7/3) waktu setempat. Serangan pembalasan itu dilakukan setelah Arab Saudi berhasil mencegat sejumlah pesawat tak berawak atau drone dan rudal yang diluncurkan oleh pemberontak yang didukung Iran itu.
Seperti dilansir AFP, Senin (8/3/2021) aksi balasan itu menandai eskalasi baru dalam konflik enam tahun di Yaman, antara pemerintah Yaman yang didukung koalisi Arab Saudi dan pemberontak Houthi, meskipun ada dorongan baru dari Amerika Serikat untuk mengakhiri permusuhan.
Menurut koresponden AFP di lokasi kejadian, serangan itu menimbulkan ledakan besar yang menyebabkan langit Sanaa dihiasi gumpalan asap tebal. Houthi melaporkan ada tujuh serangan udara di kota itu.
- Pamer Kekuatan ke Iran, Jet Tempur Israel Kawal Pesawat Pengebom AS
Sejumlah jet tempur F-15 milik Israel mengawal dua pesawat pengebom B-52 milik Amerika Serikat (AS) yang mengudara di wilayah udara Israel pada Minggu (7/3) waktu setempat. Langkah ini merupakan bagian dari upaya pamer kekuatan pada Iran, dengan menyertakan elemen Israel, di tengah ketegangan di kawasan.