Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memastikan persediaan vaksin Corona (COVID-19) akan cukup untuk setiap warga dewasa di AS hingga akhir Mei mendatang. Hal itu diungkapkan Biden setelah merek Merck & Co setuju untuk ikut memproduksi vaksin Johnson & Johnson (J&J), rivalnya.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (3/3/2021), menurut Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan (HHS), kemitraan antara pembuat vaksin serta langkah lain yang diambil pemerintah untuk membantu J&J, akan memungkinkan perusahaan untuk mempercepat pengiriman 100 juta dosis vaksin dalam waktu satu bulan.
"Salah satu hal yang saya pelajari ketika saya mulai menjabat adalah bahwa Johnson & Johnson tertinggal dalam bidang manufaktur dan produksi," kata Biden. "Oleh karena itu, tim saya telah bekerja keras untuk mempercepat upaya itu."
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Biden mengatakan pemerintah AS telah menggunakan Undang-Undang Produksi Pertahanan untuk membantu melengkapi dua pabrik Merck untuk membuat vaksin J&J.
Biden juga mengatakan pabrik yang sudah membuat vaksin J&J akan meningkatkan produksinya, dengan melakukan produksi 24 jam sehari, 7 hari seminggu.
HHS mengatakan tindakan tersebut akan membantu kemampuan produksi J&J untuk memproduksi vaksin dan meningkatkan kapasitas fill-finish, saat cairan vaksin dimasukkan ke dalam botol dan siap untuk dikirimkan.
"Kita berharap pengaturan manufaktur ini akan meningkatkan kapasitas produksi kita sehingga kita dapat memasok melebihi komitmen kita saat ini," sebut pihak J&J dalam sebuah pernyataan.
Biden berharap AS akan "kembali normal" tahun depan, dan bahkan berpotensi bisa terjadi lebih cepat.
Simak video 'Biden Berharap AS Kembali Normal Tahun Depan':
Kepala pemasaran Merck, Mike Nally, mengatakan perusahaannya sedang menunggu peralatan khusus untuk mulai memproduksi vaksin. Dalam beberapa bulan terakhir, vaksin diharapkan akan segera dipasarkan.
Nally tidak mengatakan berapa banyak dosis yang dapat diproduksi oleh Merck untuk J&J. Dia mengatakan Merck menggunakan setengah dari kapasitas produksi yang akan digunakan untuk membuat satu miliar dosis vaksinnya sendiri.
Peningkatan pasokan vaksin J&J yang lebih cepat akan mempercepat upaya vaksinasi AS. Dua vaksin resmi AS lainnya yang diproduksi oleh Pfizer Inc dengan mitra BioNTech dan Moderna Inc, keduanya memerlukan dua suntikan dalam selang beberapa minggu.
Di bawah kontraknya, J&J seharusnya mengirimkan 12 juta dosis pada akhir Februari. Namun pengiriman vaksin kurang dari 4 juta dosis masih kurang.
Pada akhir bulan ini, diharapkan produksi dapat memberikan 16 juta dosis lagi - masih jauh dari komitmen sebelumnya - tetapi tidak akan dikirimkan minggu depan. Pengiriman berikutnya sedang menunggu persetujuan peraturan dari operasi manufaktur baru yang dijalankan oleh mitra J&J, Catalent Inc.