Teka-teki 3 Nama Menghilang dari Laporan Intelijen soal Khashoggi

Round Up

Teka-teki 3 Nama Menghilang dari Laporan Intelijen soal Khashoggi

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 02 Mar 2021 04:54 WIB
Jaksa Arab Saudi: Pembunuhan Jamal Khashoggi direncanakan
Foto: Jamal Khashoggi (BBC World)
Washington DC -

Laporan Intelijen Amerika Serikat (AS) terkait pembunuhan wartawan Arab Saudi, Jamal Khashoggi, diketahui sempat direvisi dan ditarik dari internet. Setelah dimuat kembali, tiga nama pria sebelumnya yang disebut terlibat dihilangkan.

Seperti dilansir CNN, Senin (1/3/2021), tautan pertama untuk laporan intelijen yang dikirimkan Kantor Direktur Intelijen Nasional (ODNI) tidak bisa diakses dan diganti dengan tautan lain yang mengarah pada versi kedua laporan intelijen AS, yang di dalamnya ada tiga nama yang dihapus. Ketiga nama itu sebelumnya disebut 'berpartisipasi, memerintahkan, atau terlibat atau bertanggung jawab atas kematian Jamal Khashoggi'.

ODNI menolak untuk mengklarifikasi kenapa tiga nama itu awalnya ada dalam daftar dan apa peran mereka dalam pembunuhan Khashoggi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menempatkan dokumen yang direvisi pada situs karena dokumen yang asli secara keliru memuat tiga namanya yang tidak seharusnya dimasukkan," ujar juru bicara ODNI kepada CNN.

Pada Jumat (26/2) sore waktu setempat, seorang pejabat senior pemerintahan AS berargumen bahwa tidak ada informasi baru dalam laporan intelijen yang dirilis ke publik itu. "Informasi ini telah diketahui oleh pemerintah AS dan dijelaskan kepada komisi dan anggota Kongres terpilih sejak setahun lalu," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Perubahan versi yang dilakukan ODNI itu tidak disadari banyak pihak, karena fokus saat itu mengarah pada kegagalan pemerintahan Presiden Joe Biden untuk menjatuhkan sanksi pada Putra Mahkota Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS). Diketahui bahwa laporan intelijen itu terang-terangan menyebut MBS menyetujui pembunuhan Khashoggi.

Gedung Putih belum memberikan tanggapan atas hilangnya 3 nama misterius itu.

Tiga Sosok Nama yang Hilang

Disebutkan CNN, nama pertama yang hilang adalah Abdulla Mohammed Alhoeriny, yang sebelumnya tidak dikaitkan dengan kematian Khashoggi. Menurut sumber yang memahami cara kerja intelijen Saudi, Abdulla merupakan saudara laki-laki dari Jenderal Abdulaziz bin Mohammed al-Howraini -- seorang menteri Saudi yang bertanggung jawab atas Kepresidenan Keamanan Negara yang mengawasi berbagai badan intelijen dan kontra-terorisme di Saudi.

Dalam laporan awal intelijen AS yang sudah dicabut, Abdullah disebut sebagai asisten Kepala Dinas Keamanan Negara untuk Kontra-terorisme.

Simak video 'Ditanya Hukuman untuk MBS, Biden: Akan Ada Pengumuman di Hari Senin':

[Gambas:Video 20detik]



Dua nama lainnya yang dihapus adalah Yasir Khalid Alsalem dan Ibrahim al-Salim. Tidak diketahui secara jelas siapa keduanya. Ketiga pria itu tidak masuk dalam daftar 18 orang yang dijatuhi sanksi AS terkait pembunuhan Khashoggi.

Daftar 18 orang yang dijatuhi sanksi itu disebut dalam laporan intelijen AS versi revisi, yang nama dokumennya dalam situs resmi ODNI menyertakan 'v2', yang jelas mengindikasikan versi kedua.

Menurut arsip internet, Wayback Machine, laporan intelijen AS versi awal diketahui tersedia online selama beberapa jam sebelum ODNI mencabutnya. Menurut seorang pejabat Komisi Intelijen DPR AS, perbedaan daftar nama dalam laporan itu disadari oleh Capitol Hill atau Kongres AS dan permintaan klarifikasi telah diajukan kepada ODNI.

Laporan intelijen AS yang dideklasifikasi oleh Direktur Intelijen Nasional AS, Avril Haines, itu menilai bahwa MBS menyetujui operasi di Istanbul, Turki, tahun 2018 lalu untuk 'menangkap atau membunuh' Khashoggi.

Laporan itu menyertakan daftar nama -- tadinya 21 orang, sebelum menyusut menjadi 18 orang usai direvisi -- yang menurut intelijen AS, disebut memiliki 'keyakinan tinggi' terlibat dalam pembunuhan itu, namun tidak disebutkan apakah mereka mengetahui operasi yang memicu kematiannya.

Departemen Keuangan AS menjatuhi sanksi ke 17 warga Saudi. Nama ke-18, yang merupakan mantan pejabat senior intelijen Saudi, ditambahkan pada Jumat (26/2) lalu. Pasukan elite yang disebut sebagai pelindung MBS, yang disebut 'Tiger Squad', juga dijatuhi sanksi AS.

Tidak hanya itu, Departemen Luar Negeri AS juga mengumumkan bahwa 76 warga Saudi, yang namanya tidak disebut secara spesifik, akan dilarang masuk ke AS di bawah 'Khashoggi Ban', yang melarang masuk individu yang diketahui terlibat ancaman terhadap pembangkang di luar negeri atas nama pemerintah asing.

Otoritas Saudi menolak laporan intelijen AS itu dan menyebut laporan itu berisi 'informasi dan kesimpulan yang tidak akurat'.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads