Awali Program Vaksinasi Corona, PM Malaysia Disuntik Vaksin Pfizer

Awali Program Vaksinasi Corona, PM Malaysia Disuntik Vaksin Pfizer

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 24 Feb 2021 17:37 WIB
FILE - In this Nov. 9, 2020, file photo, a general view of Pfizer Manufacturing Belgium in Puurs, Belgium. Pfizer and BioNTech say theyve won permission Wednesday, Dec. 2, 2020, for emergency use of their COVID-19 vaccine in Britain, the world’s first coronavirus shot that’s backed by rigorous science -- and a major step toward eventually ending the pandemic.(AP Photo/Virginia Mayo, File)
ilustrasi vaksin Pfizer (Foto: AP/Virginia Mayo)
Kuala Lumpur -

Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin menerima dosis pertama vaksin Pfizer-BioNTech pada Rabu (24/2) ini, mengawali program vaksinasi COVID-19 nasional di negara itu.

Seperti dilansir Channel News Asia, Rabu (24/2/2021), setelah Muhyiddin, Direktur Jenderal Kementerian Kesehatan Noor Hisham Abdullah dan para petugas medis lainnya juga akan menerima dosis pertama vaksin Pfizer.

Mereka harus menjalani periode observasi selama 30 menit setelah suntikan, untuk melihat kemungkinan reaksi negatif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah observasi, PM Muhyiddin mengungkapkan keyakinannya pada vaksin tersebut. Ia mengatakan hampir tidak merasakan sakit apapun setelah divaksin.

"Oleh karena itu saya menghimbau semua warga negara Malaysia dan mereka yang tinggal di Malaysia, yang kami putuskan akan divaksinasi gratis, untuk maju dan mendaftar di aplikasi My Sejahtera, sehingga giliran Anda untuk menerima vaksin COVID-19 dapat diatur," kata Muhyiddin.

ADVERTISEMENT

Dosis kedua untuk Muhyiddin dijadwalkan akan diberikan pada 17 Maret mendatang.

Program vaksinasi nasional dimajukan mulai Jumat mendatang (26/2), menyusul penyerahan 312.390 dosis vaksin Pfizer-BioNtech pada Minggu (21/2) lalu.

Menteri Koordinator Program Imunisasi COVID-19 Nasional, Khairy Jamaluddin, mengatakan sebanyak 182.250 dosis vaksin lainnya akan tiba di Malaysia pada hari ini.

Hingga Selasa (23/2), Malaysia mencatatkan sebanyak 288.229 kasus infeksi Corona dan 1.076 kematian akibat COVID-19.

Program vaksinasi COVID-19 Malaysia dibagi menjadi tiga fase, dimulai dengan petugas medis dan non-medis dari Februari hingga April. Fase kedua, yang berlangsung dari April hingga Agustus mendatang, akan mencakup lansia berusia di atas 65 tahun dan kelompok berisiko tinggi lainnya.

Lihat Video: Kedatangan Vaksin Tahap Pertama Malaysia

[Gambas:Video 20detik]



Sedangkan fase terakhir, dari Mei hingga Februari tahun depan, ditargetkan pada populasi umum dewasa berusia 18 tahun ke atas.

Pendaftaran vaksinasi COVID-19 akan dimulai pada 1 Maret, dan akan tetap dibuka hingga mencapai 80 persen dari 32 juta populasi Malaysia untuk membuat target herd immunity. Vaksin akan diberikan gratis bagi warga Malaysia dan orang asing yang tinggal di negara tersebut.

Dalam pernyataan pada 11 Februari lalu, Komite Jaminan Akses Pasokan Vaksin COVID-19 menekankan bahwa warga Malaysia akan diprioritaskan untuk menerima dosis vaksinasi. Pihaknya akan tetap mempertahankan keputusan untuk memasukkan orang asing sebagai kunci keberhasilan program vaksinasi.

Secara keseluruhan, Malaysia telah mendapatkan 66,7 juta dosis vaksin per Februari 2021.

Selain Pfizer-BioNTech, Malaysia juga memperoleh vaksin dari AstraZeneca Inggris, Gamaleya Research Institute Rusia, dan Sinovac Biotech dan CanSino China. Vaksin Sinovac diharapkan tiba pada akhir bulan mendatang, sementara vaksin AstraZeneca pada bulan Maret.

Dari lima jenis vaksin, sejauh ini hanya vaksin Pfizer-BioNTech yang telah mendapat persetujuan regulasi untuk digunakan di Malaysia.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads