Pakar PBB Tuduh Iran Bohong Soal Penembakan Pesawat Ukraina

Pakar PBB Tuduh Iran Bohong Soal Penembakan Pesawat Ukraina

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 24 Feb 2021 16:36 WIB
Otoritas Iran akhirnya memberikan pengakuan mengenai jatuhnya pesawat maskapai Ukraina di Iran. Mereka mengaku telah tak sengaja menembak jatuh pesawat tersebut.
Pesawat Ukraina yang ditembak Iran (Foto: AP Photo/Ebrahim Noroozi)
Jakarta -

Seorang pakar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menuduh Iran berbohong dalam penjelasannya tentang bagaimana mereka menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Ukraina di dekat Teheran, tahun lalu, saat ketegangan dengan Amerika Serikat meningkat.

Seperti dilansir AFP, Rabu (24/2/2021), penerbangan Ukraine International Airlines PS752 jatuh tak lama setelah lepas landas dari ibu kota Iran, Teheran. Kejadian 8 Januari 2020 itu menewaskan keseluruhan 176 penumpang dan kru, termasuk 55 warga Kanada.

Tiga hari kemudian, Iran mengakui pasukan militernya keliru menembak jatuh pesawat Boeing 737-800 yang menuju ke Kiev tersebut. Dua rudal menghantam pesawat penumpang itu dalam selisih waktu 25 detik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelapor khusus PBB tentang pembunuhan ekstra-yudisial, Agnes Callamard, mengungkapkan hasil penyelidikan atas tragedi itu dan mengatakan penjelasan Iran tentang kejadian itu penuh dengan kontradiksi.

"Hal yang paling mengganggu adalah penjelasan otoritas Iran tentang kesalahan atau kesalahan yang dibuat tidak sesuai," kata Callamard.

ADVERTISEMENT

Dia mengatakan kejadian versi Iran "penuh dengan kontradiksi. Penilaian teknis dari banyak ahli mengatakan kesaksian itu bertentangan dengan fakta."

"Mengapa Iran berbohong? Karena tidak ada istilah lain yang bisa digunakan," imbuhnya.

Callamard mengatakan Iran telah gagal menjelaskan bagaimana militernya dapat membuat kesalahan besar seperti menembak jatuh pesawat penumpang.

Lihat Video: Iran Tangkap Sejumlah Orang Terkait Penembakan Pesawat Ukraina

[Gambas:Video 20detik]



Callamard mengatakan bahwa menurut hukum internasional adalah mungkin untuk "membunuh karena kesalahan" dan yurisprudensi menentukan apakah kesalahan itu dilakukan dengan itikad baik.

"Kesimpulan saya adalah bahwa berdasarkan hukum internasional, kesalahan tidak bisa jadi pembelaan bagi Iran," kata Callamard.

Dia mengatakan Iran belum menjawab pertanyaan-pertanyaan yang dia ajukan sebagai bagian dari penyelidikannya.

Diketahui bahwa ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat sedang meningkat saat jatuhnya pesawat penumpang Ukraina tersebut.

Pertahanan udara Iran berada dalam status siaga tinggi untuk serangan balik AS setelah Teheran menembakkan rudal ke pangkalan militer AS di Irak. Rudal-rudal itu ditembakkan sebagai tanggapan atas tewasnya Jenderal Qasem Soleimani, yang memimpin pasukan operasi asing Korps Garda Revolusi Islam Iran, dalam serangan drone AS di dekat bandara internasional Baghdad, Irak.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads