Pemimpin Hamas Diancam Israel Agar Tak Ikut Pemilu Palestina

Pemimpin Hamas Diancam Israel Agar Tak Ikut Pemilu Palestina

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 24 Feb 2021 14:22 WIB
A Palestinian protester holds a Palestinian flag as he stands in front of Israeli border policemen during a protest against Jewish settlements in the West Bank village of Nabi Saleh, near Ramallah September 4, 2015. REUTERS/Mohamad Torokman
ilustrasi (Foto: REUTERS/Mohamad Torokman)
Tepi Barat -

Pemimpin Hamas Nayef al-Rajoub mengaku mendapat ancaman dari agen intelijen Israel agar tidak mencalonkan diri dalam pemilihan umum (pemilu) Palestina yang akan digelar tahun ini.

Seperti dilansir Middle East Monitor, Rabu (24/2/2021), Al-Rajoub mengatakan kepada kantor berita Turki, Anadolu Agency bahwa dirinya digeledah saat Israel menyerbu kediamannya di kota Dura, sebelah barat Hebron.

"Seorang perwira intelijen kemudian mengancam saya untuk tidak mencalonkan diri dalam pemilihan mendatang," kata al-Rajoub, menambahkan bahwa dia hanya diizinkan untuk memberikan suara dalam pemilu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Al-Rajoub, saudara pemimpin Fatah terkemuka Jibril al-Rajoub, menerima suara terbanyak selama pemilihan parlemen 2006 yang dimenangkan oleh Hamas.

Dalam pemerintahan yang dipimpin Hamas, al-Rajoub menjabat sebagai Menteri Wakaf Palestina. Dia sebelumnya pernah ditahan oleh pasukan Israel.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya pada Selasa (23/2), pasukan Israel menangkap 13 warga Palestina, termasuk pemimpin Hamas, Faze 'Sawafta, dalam serangan di Tepi Barat.

Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, sebelumnya telah memperingatkan rencana Israel untuk melakukan kampanye penangkapan massal terhadap kelompok perlawanan menjelang pemilu Palestina tahun ini.

Lihat Video: Lawan Israel, Militan Palestina Latihan Militer hingga Tembakkan Roket

[Gambas:Video 20detik]



Selama sebulan terakhir, beberapa anggota Hamas ditahan dalam penggerebekan Israel. Kelompok Palestina itu memperingatkan bahwa penangkapan Israel bertujuan mengganggu pemilihan umum Palestina dan mempengaruhi hasilnya.

Warga Palestina dijadwalkan memberikan suara dalam pemilihan legislatif pada 22 Mei mendatang, kemudian pemilihan presiden pada 31 Juli, dan pemilihan Dewan Nasional pada 31 Agustus mendatang.

Itu akan menjadi pemilu pertama Palestina setelah pemilu legislatif terakhir, di mana Hamas memenangkan mayoritas, diadakan pada tahun 2006.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads