Pemerintah Filipina mengizinkan ribuan petugas medis, sebagian besar perawat, bekerja di Inggris dan Jerman jika kedua negara itu setuju untuk menyumbangkan vaksin COVID-19.
Seperti dilansir Reuters, Rabu (24/2/2021), Kementerian Kesehatan Inggris mengatakan tidak tertarik dengan kesepakatan semacam itu. Inggris saat ini memprioritaskan vaksin Corona untuk di dalam negeri, tapi akan berbagi kelebihan vaksin secara internasional di masa depan.
Filipina, salah satu negara yang memiliki jumlah kasus infeksi virus Corona tertinggi di Asia, telah melonggarkan larangan penempatan petugas kesehatannya di luar negeri. Sebelumnya, Filipina membatasi jumlah petugas medis menjadi 5.000 orang per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Direktur Biro Urusan Internasional Kementerian Tenaga Kerja, Alice Visperas, mengatakan Filipina terbuka untuk mencabut batasan tersebut dengan imbalan vaksin Corona dari Inggris dan Jerman. Vaksin itu rencananya akan digunakan untuk para pekerja dan ratusan ribu warga Filipina yang dipulangkan.
Perawat, termasuk di antara jutaan orang Filipina yang bekerja di luar negeri, memberikan kontribusi besar bagi perekonomian negara.
"Kami sedang mempertimbangkan permintaan untuk mencabut pembatasan tenaga medis, sesuai kesepakatan," kata Visperas kepada Reuters.
Inggris memiliki jumlah kematian akibat virus Corona tertinggi kelima di dunia, sementara Jerman memiliki infeksi terbanyak ke-10 secara global.
Inggris mengatakan ada lebih banyak 11.000 perawat yang bekerja di Layanan Kesehatan Nasional (NHS) dibandingkan tahun lalu. Dikatakan meski Inggris kini bersyukur atas 30.000 orang Filipina yang bekerja untuk NHS, negara itu merasa tidak perlu memperdagangkan vaksin.
"Inggris tidak memiliki rencana untuk menyetujui kesepakatan vaksin dengan Filipina terkait dengan perekrutan perawat lebih lanjut," kata seorang juru bicara Kementerian Kesehatan, seraya mengutip janji Perdana Menteri Boris Johnson untuk berbagi vaksin cadangan di akhir tahun.
"Kami telah mengonfirmasi bahwa kami akan berbagi kelebihan vaksin di masa depan - misalnya, melalui prosedur pengadaan vaksin internasional COVAX," tutur juru bicara tersebut.
Filipina ingin mengamankan 148 juta dosis vaksin, sementara Inggris telah memesan lebih dari 400 juta dosis, enam kali lipat populasinya.
Sementara Inggris dan Jerman telah melakukan vaksinasi kepada total 23 juta warganya, Filipina belum memulai kampanye vaksinasinya untuk 70 juta orang dewasa, atau dua pertiga dari 108 juta penduduknya. Filipina memperkirakan akan melakukan vaksinasi pertamanya minggu ini, yang disumbangkan oleh China.
Menurut data pemerintah Filipina, pada 2019 hampir 17.000 perawat Filipina menandatangani kontrak kerja di luar negeri.