Corona Belum Reda, Ratusan Ribu Siswa Jerman Kembali ke Sekolah

Corona Belum Reda, Ratusan Ribu Siswa Jerman Kembali ke Sekolah

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 22 Feb 2021 18:31 WIB
Jerman mulai melonggarkan aturan lockdown, sejumlah sekolah dasar akan mulai dibuka kembali. Sekolah-sekolah ini mulai mempersiapkan diri.
Sekolah Jerman mulai dibuka (Foto: Getty Images/Alex Grimm)
Berlin -

Ratusan ribu siswa Jerman kembali ke sekolah dan taman kanak-kanak setelah dua bulan terakhir melakukan pembelajaran jarak jauh. Sekolah-sekolah kembali dibuka pada Senin (22/2) waktu setempat, meski ada kekhawatiran gelombang ketiga Corona yang dipicu oleh varian Inggris.

Seperti dilansir AFP, Senin (22/2/2021) sekolah dan pusat penitipan anak dibuka kembali di 10 wilayah Jerman, termasuk di ibu kota Berlin dan negara bagian yang paling padat penduduknya, North-Rhine Westphalia.

Sebagian besar sekolah yang dibuka kembali hanya ditujukan untuk para siswa kelas satu hingga tiga Sekolah Dasar (SD). Kapasitas kelas juga dikurangi hingga setengahnya, di samping tindakan pencegahan lainnya seperti pemakaian masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Merespons aturan itu, para kritikus mempertanyakan apakah saat ini adalah waktu yang tepat untuk kembalinya para siswa ke sekolah.

Dalam diskusi dengan berbagai pihak pada Senin (22/2), Kanselir Jerman Angela Merkel memperdebatkan rencana pelonggaran di berbagai bidang seperti kontak sosial, sekolah-sekolah, restoran-restoran dan pusat budaya. Merkel berpendapat bahwa langkah-langkah relaksasi itu harus dikaitkan dengan proses pengujian COVID-19.

ADVERTISEMENT

Meski begitu, para ahli memperingatkan bahwa Jerman bisa jadi berada di awal gelombang ketiga COVID-19, karena jumlah kasus mulai meningkat lagi dalam beberapa hari terakhir.

Per Senin (22/2), tingkat kejadian kasus selama tujuh hari secara nasional kembali menjadi 61 kasus per 100.000 orang. Padahal dalam beberapa minggu terakhir, kasus itu turun menjadi hampir 50 kasus.

"Kami melihat bahwa jumlahnya meningkat lagi. Ini sangat mengganggu, dan membawa ke beberapa ketidakpastian," kata Menteri Kesehatan Jens Spahn kepada media ARD, Minggu (21/2). Ia juga mendesak agar masyarakat untuk "berhati-hati".

Spahn mengatakan pekan lalu bahwa varian Inggris yang lebih menular menyebar dengan cepat di Jerman. Meski begitu, Menteri Urusan Keluarga Franziska Giffey mendukung keputusan dibukanya kembali sekolah pada hari Senin.

Dia mengakui bahwa sekolah-sekolah mungkin harus ditutup lagi di daerah yang memiliki kasus tinggi.

Kebijakan pendidikan berada di bawah kewenangan masing-masing negara bagian di Jerman, yang berarti pembukaan kembali sekolah berbeda di setiap wilayah.

Di Berlin, siswa sekolah dasar harus mengenakan masker selama pelajaran, dengan kapasitas kelas dikurangi menjadi setengahnya. Negara bagian lain seperti Sachsen menawarkan program baru, dengan kelas-kelas yang dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil yang dipisahkan secara ketat.

Sementara itu, di kota utara Hamburg, sebagian besar sekolah tetap tutup hingga awal Maret mendatang.

Banyak negara bagian juga berencana untuk menggelar tes COVID-19 bagi para guru, setelah Jerman mengumumkan tes antigen gratis untuk semua warga negara mulai Maret mendatang.

Guru juga akan dijadikan prioritas untuk inokulasi COVID-19. Menteri Kesehatan regional akan membahas langkah itu pada hari Senin (22/2), meskipun ada permintaan dari komisi vaksinasi Jerman, yang ingin memprioritaskan pasien dan orang yang rentan untuk diinokulasi.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads