Israel kembali membuka sebagian besar pusat ekonominya pada Minggu (21/2). Hal ini menjadi awal kembalinya rutinitas setelah pemerintah sudah melakukan vaksinasi COVID-19 kepada hampir setengah populasi.
Seperti dilansir Reuters, Minggu (21/2/2021) toko-toko mulai dibuka kembali, sedangkan akses ke tempat-tempat rekreasi seperti pusat kebugaran dan teater dibatasi untuk para penerima vaksin atau mereka yang telah pulih dari COVID-19 yang memiliki 'paspor hijau'.
'Paspor Hijau' dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Israel dan berlaku selama enam bulan setelah warga mendapatkan dosis vaksin kedua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah mulai dilonggarkan, menjaga jarak sosial masih diberlakukan. Menari masih dilarang di ruang perjamuan, dan tempat-tempat ibadah, seperti sinagog, masjid, atau gereja harus mengurangi separuh jumlah jemaat.
Tepat setahun setelah kasus COVID-19 pertama muncul di Israel, pemerintah melakukan pelonggaran pembatasan pada Minggu (21/2). Ini menjadi bagian dari rencana pemerintah untuk membuka perekonomian lebih luas bulan depan.
Israel memberikan setidaknya satu dosis vaksin Pfizer kepada lebih dari 45 persen dari 9 juta populasinya, kata Kementerian Kesehatan. Dari data Kemenkes Israel, dua suntikan vaksin disebut dapat mengurangi infeksi COVID-19 sebesar 95,8 persen.
Negara ini telah mencatat lebih dari 740.000 kasus COVID-19 dan 5.500 kematian.
Para siswa sekolah dasar dan sekolah menengah akan diperbolehkan masuk di kota-kota Israel yang tingkat penularannya terkendali. Para siswa sekolah menengah akan kembali belajar tatap muka bulan depan, setelah hampir setahun belajar dari jarak jauh.
Simak video 'Palestina Tuding Israel Cegah Vaksin Corona Memasuki Gaza':