Thailand Perketat Keamanan di Gedung Parlemen Jelang Aksi Demo

Thailand Perketat Keamanan di Gedung Parlemen Jelang Aksi Demo

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Jumat, 19 Feb 2021 17:11 WIB
Ratusan demonstran berkumpul di Bangkok untuk menentang pemerintah yang menindak keras unjuk rasa pro-demokrasi yang digelar beberapa bulan terakhir.
Ilustrasi Demonstrasi di Thailand (Foto: AP Photo/Sakchai Lalit)
Bangkok -

Otoritas Thailand meningkatkan keamanan di sekitar gedung parlemen di Bangkok menjelang aksi demonstrasi yang bertepatan dengan voting mosi tidak percaya terhadap pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha.

Seperti dilansir Reuters, Jumat (19/2/2021) sejumlah kendaraan taktis meriam air terlihat di dekat gedung parlemen, meningkatkan kemungkinan bentrokan baru antara pengunjuk rasa dan polisi.

Polisi mengatakan semua aksi protes di Bangkok adalah ilegal, mengacu pada larangan pertemuan sejak gelombang kedua virus Corona menyerang Thailand pada Desember 2020 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami tidak akan mengizinkan para demonstran memasuki kawasan di depan parlemen," kata Wakil Komisaris Biro Kepolisian Metropolitan Bangkok, Mayjen Polisi Piya Tavichai kepada Reuters.

Protes yang dipimpin para pemuda muncul tahun lalu untuk menuntut pengunduran diri pemimpin kudeta, Prayuth dan diakhirinya dominasi militer dalam pemerintahan.

ADVERTISEMENT

Ribuan petugas polisi bersiaga menjelang pemungutan suara parlemen yang dijadwalkan pada akhir pekan besok, di mana Prayuth dan kabinetnya diperkirakan bakal lolos dari mosi tidak percaya.

Para pemimpin protes berencana berkumpul di depan parlemen pada Jumat sore waktu setempat dan menggelar protes lain di Bangkok pada Sabtu (20/1).

Lihat juga Video: Antrean Truk Thailand Masuk ke Myanmar Usai Kudeta Militer

[Gambas:Video 20detik]



Piya mengatakan polisi telah mengerahkan 900 petugas di sekitar gedung parlemen dan menempatkan 11.850 petugas pada akhir pekan besok.

"Kami tidak akan menggunakan semua (kekuatan) tetapi kami memiliki banyak penjaga keamanan untuk dipanggil bila diperlukan," kata Piya.

Pekan lalu, polisi bentrok dengan pengunjuk rasa yang menuntut pembebasan empat aktivis yang dipenjara sambil menunggu persidangan atas tuduhan penghinaan monarki, kejahatan di Thailand yang dapat dihukum hingga 15 tahun penjara.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads