Wanita Mengaku Diperkosa di Gedung Parlemen, PM Australia Minta Maaf

Wanita Mengaku Diperkosa di Gedung Parlemen, PM Australia Minta Maaf

Novi Christiastuti - detikNews
Selasa, 16 Feb 2021 10:33 WIB
FILE - In this Nov. 17, 2020, file photo, Australian Prime Minister Scott Morrison reviews an honor guard during a ceremony ahead of a meeting at Japanese Prime Minister Yoshihide Sugas official residence in Tokyo. Morrison said Monday, Nov. 30, 2020, a tweet by a Chinese official which shows a fake image of an Australian soldier appearing to slit a childs throat is β€œtruly repugnant.
PM Australia Scott Morrison (Foto: Kiyoshi Ota/Pool Photo via AP, File)
Canberra -

Seorang wanita mengaku diperkosa di dalam gedung parlemen Australia oleh seorang kolega yang bekerja untuk Partai Liberal yang dipimpin Perdana Menteri (PM) Scott Morrison. PM Morrison pun menyampaikan permintaan maaf kepada wanita itu dan berjanji akan menyelidiki tuduhan tersebut.

Seperti dilansir Reuters, Selasa (16/2/2021), wanita yang tidak disebut identitasnya itu mengakui dirinya diperkosa di dalam kantor Menteri Pertahanan, Linda Reynolds, pada Maret 2019 oleh seseorang yang juga bekerja untuk Partai Liberal yang dipimpin PM Morrison. Identitas pelaku pemerkosaan itu tidak diungkap ke publik.

Kepada media setempat, wanita ini menuturkan dirinya sudah berbicara kepada polisi pada awal April tahun yang sama, namun tidak mengajukan laporan resmi karena mengkhawatirkan prospek kariernya. Kepolisian Canberra mengonfirmasi pihaknya telah berbicara dengan korban pada April 2019 dan membenarkan bahwa korban tidak mengakukan laporan resmi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wanita juga menyatakan dirinya telah memberitahu soal pemerkosaan itu kepada staf senior di kantor Reynolds. Dia juga menuturkan bahwa dirinya kemudian diminta untuk menghadiri rapat di kantor Reynolds yang menjadi lokasi pemerkosaan itu.

Pada Senin (15/2) waktu setempat, Reynolds mengonfirmasi dirinya diberitahu soal laporan itu tahun lalu, namun dia menyangkal bahwa wanita itu mendapat tekanan agar tidak melapor secara resmi ke polisi.

ADVERTISEMENT

Dalam tanggapannya pada Selasa (16/2) waktu setempat, PM Morrison meminta maaf kepada wanita itu dan menjanjikan penyelidikan menyeluruh.

"Itu seharusnya tidak terjadi, dan saya benar-benar minta maaf," ucap PM Morrison kepada wartawan di Canberra.

"Saya ingin memastikan setiap wanita muda bekerja di tempat ini seaman mungkin," imbuhnya.

Lihat juga video 'Polresta Cirebon Tangkap 3 Pemerkosa Anak di Bawah Umur':

[Gambas:Video 20detik]



PM Morrison menuturkan dirinya telah menunjuk pejabat Departemen Perdana Menteri dan Kabinet, Stephanie Foster, untuk meninjau proses dalam menangani pengaduan di tempat kerja, sementara para anggota parlemen akan menyelidiki budaya tempat kerja di dalam Gedung Parlemen Australia.

Tuduhan itu semakin menambah tekanan pada PM Morrison setelah mencuat serangkaian perilaku tidak pantas terhadap wanita oleh para politikus Partai Liberal.

Tahun 2019, seorang wanita anggota parlemen backbench menyebut dirinya di-bully karena mendukung pelengseran PM saat itu, Malcolm Turnbull, sedangkan seorang mantan staf Partai Liberal tahun lalu melaporkan perilaku tidak pantas oleh mantan Menteri Imigrasi, Alan Tudge. Tuduhan itu dibantah oleh Tudge.

Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads