Wanti-wanti AS Saat Kendaraan Lapis Baja Myanmar Bermunculan

Round Up

Wanti-wanti AS Saat Kendaraan Lapis Baja Myanmar Bermunculan

Tim Detikcom - detikNews
Selasa, 16 Feb 2021 04:53 WIB
Sejumlah kendaraan lapis baja terlihat berlalu-lalang di Myanmar. Kemunculan kendaraan militer berskala besar ini menjadi yang pertama sejak kudeta militer pada 1 Februari lalu.
Kendaraan Lapis Baja di Myanmar (Foto: AP Photo)
Naypyitaw -

Pergerakan militer di Myanmar kembali menimbulkan kekhawatiran dari Amerika Serikat. Kedutaan Besar AS di Myanmar bahkan memperingatkan setiap warga negara AS di negara itu untuk waspada dan diimbau untuk tetap berada di dalam rumah.

Seperti dilansir Reuters dan AFP, Senin (15/2/2021) Selain karena pergerakan militer yang mengkhawatirkan, Kedubes AS di Myanmar juga memperingatkan warganya soal potensi gangguan telekomunikasi mulai Minggu (14/2) malam waktu setempat.

"Ada indikasi pergerakan militer di Yangon dan kemungkinan gangguan telekomunikasi sepanjang malam antara pukul 01.00 hingga pukul 09.00 waktu setempat," demikian pernyataan Kedubes AS di Myanmar via akun Twitter resmi American Citizen Services.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Warga negara AS di Burma disarankan untuk tetap berada di tempat perlindungan selama jam malam pukul 20.00 waktu setempat hingga 04.00 waktu setempat," imbuh pernyataannya itu, menggunakan nama lain Myanmar.

Peringatan dirilis Kedubes AS setelah siaran online dari media lokal melaporkan kemunculan beberapa kendaraan lapis baja muncul di kota Yangon, Myitkyina dan Sittwe -- ibu kota Rakhine.

ADVERTISEMENT

Pada Sabtu (13/2) waktu setempat, otoritas AS menaikkan travel warning untuk Myanmar ke level tertinggi, yakni Level 4: Do Not Travel atau dilarang bepergian. "Jangan bepergian ke Burma karena COVID-19 serta area-area kerusuhan sipil dan konflik bersenjata," demikian bunyi travel warning dari AS untuk Myanmar.

Disebutkan juga oleh Departemen Luar Negeri AS bahwa mulai 14 Februari, otoritas AS mengizinkan keberangkatan sukarela dari pegawai pemerintah AS non-darurat dan anggota keluar mereka dari Myanmar.

Militer Kerahkan Kendaraan Lapis Baja

Kemunculan kendaraan militer berskala besar semacam ini menjadi yang pertama sejak kudeta militer dilancarkan pada 1 Februari lalu.

Simak video 'Kendaraan Lapis Baja Wara-wiri di Myanmar:

[Gambas:Video 20detik]



Militer Myanmar diketahui melakukan penangkapan massal terhadap para pelaku gerakan ketidakpatuhan sipil yang diwarnai aksi unjuk rasa besar-besaran di kota-kota besar maupun di desa-desa terisolasi di negara itu.

Kepolisian Myanmar saat ini tengah memburu tujuh orang yang memberikan dukungan untuk unjuk rasa semacam itu, termasuk beberapa aktivis demokrasi terkemuka di negara itu.

"Jika Anda menemukan buronan yang disebutkan di atas atau jika Anda memiliki informasi soal mereka, laporkan ke kantor polisi terdekat," demikian bunyi pemberitahuan di media nasional Myanmar pada Minggu (14/2) waktu setempat.

"Mereka yang menampung mereka (buronan) akan menghadapi tindakan sesuai hukum," imbuh pemberitahuan itu.

Salah satu yang diburu adalah Min Ko Naing yang pernah ditahan lebih dari satu dekade karena memimpin protes melawan diktator Myanmar tahun 1988 saat dia masih mahasiswa. Unjuk rasa tahun 1988 silam melambungkan nama Aung San Suu Kyi ke posisi teratas gerakan demokrasi Myanmar. Akibat aksi itu, Suu Kyi menjadi tahanan rumah selama bertahun-tahun. Sejak ditahan militer pada 1 Februari lalu, Suu Kyi belum muncul di depan publik hingga kini.

Menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan untuk Tahanan Politik, nyaris 400 orang ditangkap dalam beberapa hari terakhir di Myanmar, termasuk para sekutu politik Suu Kyi.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads