PBB Kecam Pemutusan Internet oleh Militer Myanmar

PBB Kecam Pemutusan Internet oleh Militer Myanmar

Arief Ikhsanudin - detikNews
Selasa, 16 Feb 2021 03:12 WIB
Foto ilustrasi: Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau United Nations (UN). (Dok UN)
Bendera Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) (Dok UN).
Jakarta -

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengecam tindakan penguasa militer Myanmar karena memutus sambungan internet. Pemutusan internet merupakan respons militer terhadap demonstrasi anti kudeta militer di negara tersebut.

Dilansir dari AFP, Selasa (16/2/2021), utusan PBB untuk Myanmar, Christine Schraner Burgener berbicara dengan wakil komandan tentara Myanmar, Soe Win. Dalam pertemuan itu, Burgener langsung mengecam tindakan militer Myanmar memutus sambungan internet.

"Pemutusan jaringan merusak prinsip-prinsip inti demokrasi," kata wakil juru bicara PBB Farhan Haq.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"(Pemutusan internet) merugikan sektor-sektor utama, termasuk perbankan, dan meningkatkan ketegangan domestik. Dan, jadi, kami telah membuat keprihatinan kami tentang hal ini dengan sangat jelas," kata Haq.

ADVERTISEMENT

Seperti diketahui, Aksi pihak militer menahan tokoh politik Aung San Suu Kyi, berujung pada aksi demonstrasi masyarakat. Mereka meminta Suu Kyi dibebaskan.

Seperti diberitakan The Guardian, Senin (15/2/2021) pemadaman internet terbaru adalah ketika pihak militer memperpanjang penahanan Suu Kyi selama 2 hari.

Internet dimatikan selama 8 jam, meskipun itu tidak menghentikan rakyat untuk berunjuk rasa. Unjuk rasa di Kota Dawei memanfaatkan Facebook live untuk menyiarkan aksinya.

Simak video 'Facebook Batasi Pergerakan Akun Militer Myanmar':

[Gambas:Video 20detik]



(aik/aik)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads