Pengacara Sebut Penahanan Aung San Suu Kyi hingga 17 Februari

Pengacara Sebut Penahanan Aung San Suu Kyi hingga 17 Februari

Novi Christiastuti - detikNews
Senin, 15 Feb 2021 12:44 WIB
Buddhist religious and military flags are waved by supporters including Buddhist monks onboard a vehicle Monday, Feb. 1, 2021, in Yangon, Myanmar. Myanmars military has announced it will hold a new election at the end of a one-year state of emergency it declared Monday when it seized control of the country and reportedly detained leader Aung San Suu Kyi.
Aung San Suu Kyi ditahan militer sejak 1 Februari lalu (AP Photo)
Naypyitaw -

Aung San Suu Kyi, pemimpin de-facto Myanmar yang dilengserkan dalam kudeta akan tetap ditahan hingga Rabu (17/2) mendatang terkait dakwaan mengimpor walkie-talkie ilegal. Suu Kyi batal dihadirkan dalam sidang pada Senin (15/2) seperti diperkirakan sebelumnya.

Seperti dilansir Reuters, Senin (15/2/2021), pengacara Suu Kyi, Khin Maung Zaw, menuturkan kepada wartawan di Naypyitaw bahwa penahanan Suu Kyi berlaku hingga 17 Februari mendatang, sampai persidangan kasusnya digelar.

"Kami datang ke sini untuk menyerahkan surat kuasa kami dan berdiskusi dengan hakim distrik. Menurut dia, penahanan itu sampai tanggal 17 (Februari) dan bukan hari ini," tegas Khin kepada wartawan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Informasi itu berbeda dengan pernyataan sebelumnya yang menyebut pengadilan Myanmar memerintahkan penahanan Suu Kyi selama 14 hari, yakni mulai 1 Februari hingga 15 Februari. Dia ditahan militer Myanmar sejak kudeta pada awal bulan ini.

Diketahui bahwa Kepolisian Myanmar sebelumnya menjeratkan dakwaan melanggar undang-undang ekspor/impor terhadap Suu Kyi. Secara spesifik, Suu Kyi didakwa mengimpor perlengkapan komunikasi secara ilegal.

ADVERTISEMENT

Dokumen Kepolisian Myanmar yang bocor menyebutkan bahwa beberapa radio walkie-talkie ditemukan dalam penggeledahan di kediaman Suu Kyi di Naypyitaw. Menurut dokumen tersebut, alat komunikasi radio itu diimpor secara ilegal dan digunakan tanpa izin.

Khin menambahkan bahwa sidang perdana, kemungkinan pada Rabu (17/1) mendatang, akan digelar via video conference.

Saat ditanya soal keadilan dalam proses hukum yang dihadapi kliennya, Khin menjawab: "Apakah adil atau tidak, Anda yang tentukan sendiri."

(nvc/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads