Mantan Kepala Bank Sentral Eropa, Mario Draghi, akan dilantik menjadi Perdana Menteri (PM) Italia yang baru pada Sabtu (13/2) waktu setempat. Draghi ditunjuk menggantikan Giuseppe Conte yang mengundurkan diri di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti dilansir AFP, Sabtu (13/2/2021), Draghi yang berusia 73 tahun ini dijuluki 'Super Mario' karena melakukan 'apapun yang diperlukan' untuk menyelamatkan zona Euro. Beberapa waktu terakhir, dia telah membentuk pemerintahan persatuan nasional yang melibatkan hampir seluruh partai politik di Italia.
Penunjukan Draghi menjadi PM baru Italia dicetuskan oleh Presiden Sergio Mattarella, setelah pemerintahan sebelumnya di bawah Conte kolaps akibat kehilangan dukungan mayoritas dalam Senat Italia akibat rasa frustrasi yang berkembang atas penanganan pandemi Corona dan resesi ekonomi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Draghi menghabiskan waktu 10 hari terakhir untuk menyusun koalisi pemerintahannya yang luas. Pada Jumat (12/2) malam waktu setempat, dia secara resmi menerima jabatan Perdana Menteri dalam pertemuan dengan Presiden Mattarella.
Usai resmi menerima jabatan PM Italia, Draghi membacakan daftar kabinetnya yang berisi campuran teknokrat, politikus veteran dan menteri yang pernah menjabat. Kabinet yang disusunnya disebut sebagai koalisi pelangi karena menyertakan anggota Partai Gerakan Lima Bintang (M5S) yang populis, Partai Demokrat yang beraliran kiri tengah dan Italia Viva yang dipimpin mantan PM Matteo Renzi.
Deputi Gubernur senior Bank Italia, Daniele Franco, ditunjuk menjadi Menteri Perekonomian yang baru, sedangkan Roberto Speranza dan Luigi Di Maio masing-masing tetap menjabat Menteri Kesehatan dan menteri Urusan Luar Negeri di bawah kabinet Draghi nantinya.
Draghi akan mulai menjabat sebagai PM Italia secara resmi setelah dilantik di Istana Kepresidenan pada Sabtu (13/2) waktu setempat.
Lihat juga Video: Italia Ditinggal Perdana Menterinya di Tengah Krisis Covid-19
Jajaran menteri-menteri pada kabinetnya juga akan dilantik pada hari yang sama.
Usai dilantik, Draghi akan hadir di hadapan Senat Italia pada Rabu (17/2) mendatang dan dilanjutkan bertemu Chamber of Deputies pada Kamis (18/2) mendatang untuk mosi kepercayaan yang akan memberikan restu resmi terakhir bagi pemerintahannya.
Italia memiliki harapan tinggi untuk pemimpin barunya, yang diketahui tidak memiliki basis politik namun bisa mengandalkan pengalamannya selama bertahun-tahun bekerja di dinas layanan sipil Italia juga karier perbankannya.