Reaksi Senator Saat Rekaman Kerusuhan Diputar di Sidang Pemakzulan Trump

Reaksi Senator Saat Rekaman Kerusuhan Diputar di Sidang Pemakzulan Trump

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 10 Feb 2021 10:09 WIB
Momen saat Senat AS memvoting sidang pemakzulan Trump konstitusional
Suasana sidang pemakzulan Donald Trump (Foto: Senate TV via CNN)
Washington -

Para senator Amerika Serikat (AS) tampak terpaku saat menyaksikan rekaman video massa pendukung Donald Trump menyerbu gedung Capitol AS, yang dipasang di awal sidang pemakzulan mantan presiden AS itu.

Seperti dilansir AFP, Rabu (10/2/2021) banyak anggota parlemen mengatakan mereka menentang diadakannya persidangan tersebut.

Ketika Senat terkemuka dari partai Demokrat, Chuck Schumer, membuka persidangan dengan menggambarkan tuduhan hasutan pemberontakan terhadap Trump sebagai 'tuduhan paling berat yang pernah diajukan terhadap seorang presiden AS", banyak senator Partai Republik menanggapinya dengan hanya 'mengangkat bahu bersamaan'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Senator Tom Cotton dari Partai Republik bahkan tampak sibuk menulis poin-poin persidangan, bukannya fokus pada debat tentang konstitusionalitas persidangan.

Namun, saat jaksa pemakzulan Partai Demokrat, Jamie Raskin memutar video yang menggambarkan bentrokan pada insiden penyerbuan 6 Januari itu, ruangan sidang menjadi hening. Para senator diam terpaku menyaksikan rekaman keadaan yang kacau balau saat bentrokan itu.

ADVERTISEMENT

Para senator Partai Republik dan Demokrat sama-sama duduk terpaku melihat rekaman tersebut.

Kemudian, mereka menyaksikan gambar mengerikan dari pria yang dijuluki 'QAnon Shaman' dan beberapa pemberontak lain yang mengambil alih Senat, setelah banyak anggota parlemen menyelamatkan diri.

"Senator, ini tidak bisa menjadi masa depan kita," kata Raskin usai pemutaran rekaman video. "Ini tidak mungkin menjadi masa depan Amerika," imbuhnya.

"Ini tidak terlalu sering terjadi saat persidangan bahwa ada rekaman di tempat kejadian," Senator Demokrat Chris Murphy mengatakan kepada AFP, tak lama sebelum persidangan dimulai.

"Itu ruangan kita yang diserang," tambahnya.

Trump menghadapi dakwaan "memicu kerusuhan" dalam pidato kepada para pendukungnya sebelum penyerbuan ke Gedung Capitol. Pengacara Trump menyebut sidang itu "tidak konstitusional" karena ia tak lagi menjabat.

Trump telah mengatakan dia tidak akan memberikan kesaksian dalam sidang tersebut. Trump adalah satu-satunya presiden dalam sejarah AS yang telah dimakzulkan dua kali, dan satu dari hanya tiga presiden AS yang pernah dimakzulkan.

Lima orang, termasuk seorang petugas polisi, tewas dalam penyerbuan ke gedung Capitol tersebut. Setelah kejadian 6 Januari tersebut, gedung Capitol AS tetap melakukan penjagaan ketat, di mana pagar besi dan sejumlah anggota Garda Nasional bersenjata berjaga di sekitar gedung.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads