Otoritas China dan Indonesia baru saja memperingati 70 tahun terjalinnya hubungan diplomatik kedua negara. Hubungan yang terjalin antara kedua negara disebut telah memasuki babak baru, dengan China mendukung Indonesia untuk menjadi 'pusat produksi vaksin regional' di tengah pandemi virus Corona (COVID-19).
Seperti disampaikan Duta Besar China untuk Indonesia, Xiao Qian, dalam konferensi pers virtual pada Selasa (9/2/2021), hubungan kedua negara melalui tahun yang luar biasa sepanjang tahun 2020 lalu. Pemerintah dan rakyat kedua negara disebut saling membantu dan mendukung untuk mengatasi kesulitan bersama.
"Hubungan Kemitraan Strategis Komprehensif Tiongkok-Indonesia tidak terhenti justru mencapai perkembangan baru," cetus Dubes Xiao.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Disebutkan Dubes Xiao bahwa kepercayaan politik antara China dan Indonesia juga mencapai ketinggian baru. Presiden Xi Jinping dan Presiden Joko Widodo diketahui saling berkomunikasi via telepon dan saling mengirim surat pada peringatan 70 tahun hubungan China-Indonesia.
"Mencapai konsensus penting tentang bersatu memerangi pandemi dan bekerja sama untuk membangun," sebut Dubes Xiao dalam pernyataannya.
Tidak hanya itu, kedua negara juga melakukan pertukaran tingkat tinggi yang semakin erat. Para Menteri dan jajaran pejabat tinggi kedua negara disebut telah melakukan kunjungan satu sama lain dalam beberapa waktu terakhir, termasuk kunjungan Menteri Luar Negeri China, Wang Yi, ke Indonesia baru-baru ini.
Lebih lanjut, Dubes Xiao menyatakan bahwa China dan Indonesia juga saling membantu saat pandemi Corona merebak. Indonesia membantu pasokan medis saat China berjuang melawan pandemi, sedangkan China menawarkan bantuan medis dan berbagi pengalaman soal penanganan Corona kepada Indonesia.
"Dalam menghadapi pandemi COVID-19 yang mendadak, pemerintah dan rakyat kedua negara bahu-membahu dan bergotong royong, dengan sepenuhnya mencerminkan persahabatan tradisional yaitu 'nasib terikat satu sama lainnya' dan 'berbagi suka dan duka'," cetusnya.
Selain menjadi lokasi uji klinis fase 3 untuk vaksin Corona buatan China, Indonesia juga telah menerima pasokan 3 juta dosis vaksin dan 25 juta bahan baku vaksin dari China. "Kerjasama kedua negara melawan pandemi telah memasuki babak baru," sebut Dubes Xiao dalam pernyataannya.
Dalam sektor perdagangan dan investasi, China menyatakan ingin terus mempertahankan posisi sebagai mitra dagang terbesar dan negara asal investasi kedua dari Indonesia.
Data tahun 2020 menunjukkan volume perdagangan bilateral China dan Indonesia mencapai US$ 78,37 miliar, sedangkan impor China dari Indonesia mencapai US$ 37,37 miliar -- meningkat 10,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Investasi langsung China di Indonesia pada tahun yang sama dilaporkan mencapai US$ 1,83 miliar -- meningkat 72,9% dibandingkan tahun sebelumnya.
Kedua negara juga memiliki proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung, yang menjadi bagian upaya membantu 'Sabuk dan Jalan' bersama. Tidak hanya itu, Koridor Ekonomi Komprehensif Regional juga disebut telah mencapai hasil awal, dengan kedua negara membentuk 'jalur cepat' untuk memfasilitasi pertukaran personel yang diperlukan.
Tak lupa, China dan Indonesia juga disebut menjaga koordinasi erat dalam kerja sama internasional melawan pandemi Corona dan reformasi tata kelola global di bawah Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan G20.
"Pada tahun 2021, Tiongkok akan memulai perjalanan baru untuk membangun negara sosialis modern secara menyeluruh. Indonesia juga sedang berjuang untuk lompatan kemajuan. Hubungan kedua negara berdiri di titik awal baru dan menemukan peluang baru," cetus Dubes Xiao dalam pernyataannya.
Ditambahkan Dubes Xiao bahwa China bersedia untuk terus bekerja sama dengan Indonesia demi mencapai hasil lebih besar di masa pasca-pandemi.
"Kami bersedia memperdalam kerjasama untuk melawan pandemi dengan Indonesia, mendorong kerjasama penelitian dan pengembangan, produksi dan pengadaan vaksin, mendukung Indonesia dalam pembangunan pusat produksi vaksin regional, dan mendorong pembangunan Komunitas Kesehatan Manusia," ujarnya.