Afrika Selatan Tunda Vaksinasi AstraZeneca, Australia Yakinkan Warganya

Afrika Selatan Tunda Vaksinasi AstraZeneca, Australia Yakinkan Warganya

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Senin, 08 Feb 2021 18:54 WIB
Jurnal Medis Lancet: Vaksin AstraZeneca Tunjukkan Hasil Menjanjikan
Vaksin AstraZeneca (Foto: DW News)
Canberra -

Pemerintah Australia berusaha meyakinkan warganya soal kemanjuran vaksin COVID-19 buatan AstraZeneca. Hal itu dilakukan setelah Afrika Selatan menangguhkan penggunaan vaksin itu karena vaksin itu hanya menawarkan perlindungan terbatas terhadap varian baru Corona di negara itu.

Seperti dilansir Reuters, Senin (8/2/2021) menurut data, vaksin AstraZeneca hanya bisa mengurangi gejala COVID-19 ringan hingga sedang sebesar 22 persen.

Tetapi Menteri Kesehatan Australia, Greg Hunt, mengatakan vaksin itu efektif sesuai tujuan utamanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan penurunan keefektifan vaksin AstraZeneca atau Pfizer dalam mencegah penyakit parah dan kematian. Itu untuk melindungi kesehatan," kata Hunt kepada wartawan di Canberra.

Australia diperkirakan bakal menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca dalam beberapa hari mendatang. Bulan lalu, Australia menyetujui penggunaan vaksin Pfizer -BioNTech. Namun pemesanan vaksin tertunda.

ADVERTISEMENT

Australia diperkirakan akan mulai menggunakan vaksin Pfizer akhir bulan ini, di mana Canberra berharap program inokulasi lengkap dapat dilakukan dengan vaksin AstraZeneca.

Negara tersebut telah memesan 53 juta dosis vaksin AstraZeneca, yang sebagian besar akan diproduksi secara lokal oleh CSL.

Pada hari Senin (8/2), hanya satu kasus lokal baru COVID-19 yang dilaporkan. Dalam satu tahun terakhir, Australia telah mencatat 28.800 kasus COVID-19 dan 909 kematian.

Sebelumnya, Presiden Prancis Emmanuel Macron juga meragukan vaksin AstraZeneca. Ia menyebut vaksin itu tampak tidak efektif untuk orang-orang berusia 65 tahun ke atas -- meskipun otoritas Eropa menyetujui penggunaannya untuk orang dewasa dari segala usia.

Saat itu, Macron menyebut hanya ada 'sangat sedikit informasi' yang tersedia soal vaksin Corona yang dikembangkan perusahaan Inggris-Swedia, AstraZeneca dan Universitas Oxford itu.

"Hari ini kami pikir itu (vaksin AstraZeneca-red) kuasi tidak efektif (quasi-ineffective) bagi orang-orang berusia 65 tahun ke atas," cetus Macron kepada wartawan pekan lalu. Pernyataan itu kemudian dikonfirmasi oleh kantor kepresidenan Prancis kepada AFP.

"Yang dapat saya sampaikan secara resmi hari ini adalah bahwa hasil awal yang kami miliki tidak menyenangkan bagi orang-orang berusia 60 hingga 65 tahun terkait AstraZeneca," ucapnya pada Jumat (29/1) lalu.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads