Menteri Energi Israel, Yuval Steinitz, melontarkan peringatan soal pengembangan nuklir di Iran, rivalnya. Menurut Steinitz, Iran hanya butuh waktu kurang dari dua tahun lagi untuk bisa memiliki 'senjata nuklir' yang dikhawatirkan banyak pihak.
Seperti dilansir Anadolu Agency, Kamis (4/2/2021), Steinitz menyampaikan komentar tersebut dalam wawancara dengan Korporasi Penyiaran Publik Israel pada Selasa (2/2) waktu setempat.
Disebutkan Steinitz bahwa Iran hanya membutuhkan waktu 'sekitar setengah tahun' untuk memproduksi uranium yang cukup bagi persenjataan nuklir mereka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sedangkan untuk persenjataan nuklir, jangkauannya sekitar satu atau dua tahun," ujar Steinitz dalam pernyataannya.
Baca juga: Jet-jet Tempur Israel Kembali Gempur Suriah |
Lebih lanjut, Steinitz memuji Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan mantan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, karena memperlemah tujuan Iran untuk memiliki senjata nuklir.
"Penarikan (AS oleh Trump) dari kesepakatan nuklir telah melemahkan Iran," ujarnya.
Sejumlah pejabat senior Israel, termasuk Netanyahu dan komandan militer Israel, Aviv Kochavi, telah memperingatkan AS untuk tidak kembali pada kesepakatan nuklir tahun 2015 dengan Iran, setelah Trump menarik AS dari kesepakatan itu tahun 2018. Israel dengan tegas menentang kesepakatan nuklir yang dicapai pada era pemerintahan mantan Presiden Barack Obama itu.
Pada November tahun lalu, Presiden Iran, Hassan Rouhani, bergabung bersama para pejabat senior Iran dalam menuduh Israel mendalangi pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka, Mohsen Fakhrizadeh.