Warga Singapura di Myanmar Ungkap Kondisi Sehari Usai Kudeta

Warga Singapura di Myanmar Ungkap Kondisi Sehari Usai Kudeta

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 03 Feb 2021 10:16 WIB
Kudeta militer Myanmar mungkin hancurkan perekonomian negara itu
Sejumlah warga Myanmar timbun bahan makanan (Foto: BBC World)
Naypyitaw -

Sehari setelah militer merebut kekuasaan di Myanmar, warga Singapura yang tinggal di sana mengatakan situasinya tergolong tenang meskipun sejumlah pekerjaan terganggu.

Dilansir dari Channel News Asia, Rabu (3/2/2021), saluran telepon dan layanan data seluler yang sempat ditutup kini sudah pulih. Antrean panjang di mesin ATM juga berkurang.

Raymond Phee, pemilik perusahaan logistik yang tinggal di Yangon, mengatakan ia berkeliling untuk memeriksa situasi sehari setelah tentara merebut kekuasaan dalam kudeta pada hari Senin (1/2).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya berkeliling dari pelabuhan ke gudang ke supermarket ke bank. Tidak ada yang terjadi. Kondisi sangat normal," katanya.

"Bank-bank buka, bea cukai buka, pelabuhan-pelabuhan buka," kata Mr Phee yang telah tinggal di negara itu selama 25 tahun.

ADVERTISEMENT

Sama halnya, Joshua Tan yang menjabat kepala administrasi pada sebuah perusahaan produsen beras mengatakan bahwa segala sesuatu di Naypyitaw tergolong tenang.

"Tapi kami khawatir itu terlalu tenang, itu tidak normal," katanya.

"Rasanya seperti tenang sebelum badai."

Namun demikian, masih terjadi gangguan dalam kehidupan sehari-hari.

Mr Tan mengatakan bahwa minggu lalu, tentara mulai melakukan pemeriksaan sementara di sepanjang perbatasan Naypyitaw. Semua kendaraan yang masuk ibu kota diperiksa dan ada yang berbalik arah, katanya.

"Staf saya yang datang bekerja digeledah," katanya, seraya menambahkan bahwa kantornya akan ditutup satu hari lagi jika terjadi sesuatu.

"Kami berhati-hati, hanya menunggu, memberi tahu staf untuk menghindari pergi ke tempat-tempat yang mungkin ada kerusuhan," katanya.

Warga Sempat Panic Buying

Banyak warga Myanmar bergegas menimbun barang-barang penting begitu berita kudeta tersiar. Salah satunya persediaan air.

"Air (keran) di sini tidak bisa diminum, jadi saya kirim truk untuk memasok air," kata Tan.

"Biasanya kami menelepon dan truk air akan datang, tapi saluran telepon terputus," katanya.

Ia juga menyimpan sejumlah makanan tahan lama seperti biskuit, kue beras, dan mie instan. Dia juga mengirim makanan selama satu minggu kepada para pekerjanya.

Tonton Video: Rakyat Myanmar: Siapapun Pemimpinnya yang Penting Aman dan Hidup Damai

[Gambas:Video 20detik]



Halaman 2 dari 2
(izt/nvc)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads