China menjadi salah satu negara di dunia yang terus meningkatkan kampanye vaksinasi COVID-19. Namun peluang tersebut menimbulkan ancaman pemalsuan vaksin.
Pihak kepolisian China berhasil membongkar sindikat pemalsuan vaksin virus Corona (COVID-19) di wilayahnya. Puluhan orang ditangkap terkait sindikat ini dan ribuan dosis vaksin Corona palsu disita dalam operasi di berbagai wilayah.
Dilaporkan kantor berita Xinhua dan dilansir Reuters, Selasa (2/2/2021), penangkapan dan penyitaan ini merupakan bagian dari operasi Kepolisian China dalam memerangi kejahatan terkait vaksin. Operasi dilakukan di berbagai lokasi, termasuk Beijing, Shanghai dan Provinsi Shandong.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi China berhasil menangkap lebih dari 80 pelaku dan menyita lebih dari 3 ribu vaksin Corona palsu.
Xinhua dalam laporannya menyebut sindikat pemalsu vaksin COVID-19 ini mulai beroperasi sejak September tahun lalu. Seluruh dosis vaksin Corona palsu yang diproduksi sindikat itu telah berhasil dilacak.
Sindikat pemalsu vaksin melakukan aksinya dengan cara menyuntikkan saline atau larutan garam ke dalam jarum suntik.
Surat kabar pemerintah China, Global Times, yang mengutip seorang sumber yang dekat dengan produsen vaksin China, menyebut para tersangka berniat mengirimkan vaksin-vaksin Corona palsu itu ke luar negeri.
China telah memberikan sekitar 22,8 juta dosis vaksin COVID-19 untuk warganya, seiring negara itu meningkatkan kampanye vaksinasinya menjelang liburan Tahun Baru Imlek bulan depan.
Negara terpadat penduduk di dunia itu, telah memperluas skema inokulasi yang ditargetkan sejak pertengahan Desember 2020 lalu untuk memasukkan lebih banyak kelompok prioritas yang menghadapi risiko lebih tinggi terkena virus Corona, dalam upaya untuk mencegah wabah di musim dingin dan musim semi.
"Secara keseluruhan, pekerjaan berjalan lancar dan teratur," kata Zeng Yixin, Wakil Direktur Komisi Kesehatan Nasional pada konferensi pers, merujuk pada upaya vaksinasi.
China menargetkan untuk memvaksinasi 50 juta orang sebelum Tahun Baru China pada Februari mendatang, kata media pemerintah Global Times bulan ini.
Skema vaksinasi nasional sekarang memprioritaskan kelompok-kelompok penting seperti pekerja di bidang medis, transportasi dan layanan makanan, karyawan dan pelajar yang pergi ke luar negeri. Para lansia dan yang lainnya harus menunggu.
Namun, distrik Chaoyang di ibu kota China, Beijing, telah mulai memberikan vaksin kepada warga di luar kelompok penting tersebut.
Beberapa komunitas di distrik Dongcheng mengatakan penduduk berusia antara 18 tahun dan 59 tahun dapat mendaftar untuk inokulasi selama mereka tidak memiliki kondisi medis yang mungkin membuat vaksinasi tidak sesuai. Tetapi mereka tidak mengatakan kapan vaksin akan tersedia.