Bentrokan di Kedutaan Myanmar di Bangkok, 3 Orang Ditangkap-14 Polisi Luka

Bentrokan di Kedutaan Myanmar di Bangkok, 3 Orang Ditangkap-14 Polisi Luka

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Selasa, 02 Feb 2021 15:38 WIB
Kekhawatiran militer persiapkan kudeta di Myanmar: PBB dan kedutaan asing serukan norma demokrasi dipatuhi
Ilustrasi Demo Kudeta (Foto: BBC World)
Bangkok -

Tiga anggota kelompok pro-demokrasi ditangkap menyusul bentrokan antara demonstran dengan polisi anti huru-hara di depan kedutaan Myanmar di Bangkok, Thailand. Bentrokan itu juga menyebabkan 14 polisi Thailand terluka.

Dilansir dari The Star, Selasa (2/2/2021) para pengunjuk rasa yang dipimpin oleh aktivis pro-demokrasi We Volunteer (WeVo) berkumpul pada Senin (1/2) sore waktu setempat memprotes pengambilalihan militer di Myanmar dan menyerukan pembebasan Aung San Suu Kyi dan para pemimpin pemerintah Myanmar lainnya.

Polisi berusaha untuk mengamankan demonstrasi di North Sathorn Road, setelah pengunjuk rasa masih bertahan di luar jangka waktu yang telah disepakati yaitu 30 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lokasi demonstrasi dibersihkan pada pukul 17.40 waktu setempat, setelah itu polisi menutup rute dari kedutaan ke persimpangan Sathorn-Narathiwat.

Tiga anggota WeVo - Wichaphas Srikasiphan (21), Pannaphat Chanthanangkul (20) dan Kiattisak Phanrenu (20) - dilaporkan ditangkap. Selain itu, polisi setempat juga menyita truk pickup yang dilengkapi pengeras suara, yang digunakan para pengunjuk rasa.

ADVERTISEMENT

Para pengunjuk rasa yang ditangkap dibawa ke Kantor Polisi Yannawa. Mereka dituduh mengadakan pertemuan publik yang melanggar keputusan darurat tentang Administrasi Publik dalam Situasi Darurat, untuk mengendalikan wabah COVID-19.

Empat belas petugas polisi menderita luka-luka dalam bentrokan dengan demonstran tersebut.

Seorang polisi mengalami luka pada gendang telinganya dan seorang polisi lainnya mengalami luka di lutut, sedangkan 12 polisi lainnya hanya mengalami luka ringan. Mereka dirawat di Rumah Sakit Umum Polisi.

Sebelumnya, partai Demokrasi Liga Nasional (NLD) mengatakan bahwa pemimpinnya, Suu Kyi meminta publik untuk menolak kudeta oleh militer dan mendesak mereka untuk melakukan protes.

"Tindakan militer adalah tindakan untuk mengembalikan negara di bawah kediktatoran," kata NLD dalam sebuah pernyataan yang memuat nama Suu Kyi.

"Saya mendesak orang-orang untuk tidak menerima ini, dan dengan sepenuh hati memprotes kudeta oleh militer," imbuh NLD dalam pernyataannya.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads