Sebelas orang telah meninggal karena COVID-19 setelah terjadi wabah Corona di sebuah panti jompo di dekat Madrid, ibu kota Spanyol. Wabah itu diyakini terkait dengan varian baru virus Corona dari Inggris.
"Kami mengalami wabah besar di rumah panti jompo di Becerril de la Sierra," kata Antonio Zapatero, wakil kepala kesehatan di wilayah Madrid, mengacu pada sebuah kota di pegunungan dekat ibu kota.
Dia mengatakan wabah itu, yang pertama kali terdeteksi pada 7 Januari, menginfeksi seluruh 48 penghuni panti dan 17 staf. Hasil investigasi menunjukkan wabah itu mungkin disebabkan oleh varian virus Corona yang lebih menular, yang pertama kali ditemukan di Inggris pada November 2020 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lima warga meninggal di rumah panti itu dan enam orang meninggal di rumah sakit," katanya seperti dilansir kantor berita AFP, Sabtu (30/1/2021).
Ditambahkannya, bahwa lima orang lainnya juga telah dirawat di rumah sakit, dua di antaranya berada dalam "situasi klinis yang mengkhawatirkan".
"Penyelidikan kesehatan masyarakat telah dilakukan ... (yang) menunjukkan mungkin strain Inggris yang menyebabkan wabah di panti jompo," katanya.
Awal pekan ini, seorang pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan Spanyol sejauh ini telah mengkonfirmasi 219 kasus varian Inggris, tetapi pada hari Jumat (29/1) waktu setempat, jumlah itu telah bertambah menjadi sekitar 350 kasus.
"Beberapa minggu ke depan akan menjadi kunci dalam menentukan apakah varian ini secara bertahap mengambil alih seperti yang terjadi di negara lain," imbuhnya.
Awal pekan ini, Fernando Simon, koordinator kedaruratan Kementerian Kesehatan, mengatakan varian dari Inggris itu bisa menjadi strain utama di Spanyol dalam waktu satu bulan.