Pemerintah Taiwan telah meminta bantuan Jerman dalam mengamankan stok vaksin COVID-19. Permintaan itu disampaikan Menteri Ekonomi Taiwan Wang Mei-hua setelah Berlin meminta bantuan pulau itu terkait kekurangan chip semikonduktor mobil.
Dilansir dari Reuters, Kamis (28/1/2021), Wang mengatakan kepada wartawan bahwa dia membuat permintaan itu pada pertemuan dengan Duta Besar de facto Jerman di Taipei, Taiwan. Jerman menyerahkan sepucuk surat yang meminta bantuan untuk menyelesaikan kekurangan pasokan chip, yang menghambat pemulihan ekonomi negara Eropa itu dari pandemi.
Dalam surat tersebut, Menteri Ekonomi Jerman Peter Altmaier meminta Wang untuk membantu membujuk produsen di Taiwan, pembuat chip kontrak terbesar di dunia dan salah satu pemasok utama Jerman, Taiwan Semiconductor Manufacturing Co (TSMC), untuk menyelesaikan kekurangan pasokan chip.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merespons hal itu, dalam pertemuan pada Rabu (27/1) itu, Wang juga mengatakan kepada kepala misi Jerman di Taipei itu bahwa dia berharap Jerman dapat "membantu Taiwan mendapatkan vaksin dalam jumlah kisaran yang memungkinkan".
Akhir bulan lalu, Taiwan mengatakan telah setuju untuk membeli hampir 20 juta dosis vaksin COVID-19, termasuk 10 juta dari AstraZeneca, dengan dosis pertama yang rencananya akan datang mulai Maret mendatabf.
Sebanyak 4,76 juta dosis lainnya berasal dari program vaksin global COVAX, tetapi pemerintah tidak memberikan rincian perusahaan mana yang dapat memasok sisanya.
Pfizer telah bersama-sama mengembangkan salah satu vaksin utama BioNTech Jerman yang sekarang sedang diluncurkan di seluruh dunia.
Negara-negara saat ini sedang berjuang melawan kekurangan vaksin di seluruh dunia. Menteri Kesehatan Jerman mengatakan pada hari Kamis (28/1) bahwa dia memperkirakan kekurangan vaksin saat ini akan berlanjut hingga April mendatang.
Taiwan sendiri telah berhasil mengendalikan pandemi dengan baik berkat pencegahan dini dan efektif, dengan mencatat 896 kasus infeksi Corona termasuk tujuh kematian.
(izt/izt)