Kepolisian Rusia akan menindak tegas peserta demonstrasi untuk mendukung pembebasan politikus oposisi Alexei Navalny. Navalny dipenjara pada akhir pekan lalu setelah pulang kembali ke Rusia.
Dilansir AFP, Jumat (22/1/2021), polisi Moskow akan menindak orang-orang yang menggelar aksi protes tanpa izin. Hal ini khususnya ditujukan pada para pendukung Navalny.
"Upaya untuk mengadakan acara publik tanpa izin, serta tindakan provokatif dari pihak mereka, akan dianggap sebagai ancaman terhadap ketertiban umum dan segera ditindak," kata Kepolisian Moskow dalam pernyataannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, sekutu Navalny berencana untuk mengadakan demonstrasi pada Sabtu (23/1) besok di puluhan kota untuk mendukung kritikus Kremlin itu. Navalny ditangkap dan dipenjara saat kembali ke Rusia menyusul insiden diracunnya dirinya dengan agen saraf Novichok yang hampir menewaskannya.
Beberapa rekan dekat Navalny, termasuk aktivis terkemuka Lyubov Sobol dan juru bicaranya Kira Yarmysh, juga ditahan pada Kamis (21/1) malam karena menyerukan kepada orang-orang Rusia untuk bergabung dalam demonstrasi, dan menghadapi denda besar dan hukuman penjara singkat.
Yarmysh, seorang juru bicara Navalny berusia 31 tahun yang menghabiskan malam di penjara, dituduh melanggar undang-undang tentang pertemuan publik dan dapat ditahan selama 10 hari, kata pengacaranya Veronika Polyakova kepada AFP.