Dituduh AS Lakukan Genosida Uighur, China: Kebohongan yang Keterlaluan!

Dituduh AS Lakukan Genosida Uighur, China: Kebohongan yang Keterlaluan!

Syahidah Izzata Sabiila - detikNews
Rabu, 20 Jan 2021 17:32 WIB
Sebuah lembaga think tank Australia melaporkan bahwa otoritas China telah menghancurkan ribuan masjid di Xinjiang dalam beberapa tahun ini.
China bantah melakukan genosida terhadap muslim Uighur (Foto: Getty Images)
Beijing -

Pemerintah China menolak pernyataan pemerintah Amerika Serikat yang menuduh negaranya melakukan genosida terhadap warga Uighur dan sebagian besar orang Muslim lainnya. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying menyebut tuduhan itu adalah "kebohongan yang keterlaluan".

Melansir dari AFP, Rabu (20/1/2021), Hua menyalahkan pernyataan genosida yang disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, dan menuduhnya membuat "proposisi palsu yang sensasional" selama masa jabatannya.

Pompeo mengatakan, penahanan besar-besaran Beijing terhadap sebagian besar minoritas Muslim di wilayah Xinjiang sama dengan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin genosida ini sedang berlangsung, dan kami menyaksikan upaya sistematis untuk menghancurkan Uighur oleh negara-partai China," kata Pompeo dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/1/2021).

"Kami tidak akan tinggal diam. Jika Partai Komunis China diizinkan untuk melakukan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terhadap rakyatnya sendiri, bayangkan apa yang akan berani dilakukan untuk dunia bebas, dalam waktu yang tidak terlalu lama," imbuh Pompeo.

ADVERTISEMENT

Namun, Hua mengatakan genosida "tidak pernah terjadi di masa lalu, tidak terjadi sekarang dan tidak akan pernah terjadi di China".

Kelompok-kelompok hak asasi manusia mengatakan setidaknya satu juta orang Uighur dan warga Muslim lainnya berbahasa Turki, dipenjara di kamp-kamp di Xinjiang.

Para saksi dan aktivis mengatakan bahwa China berusaha secara paksa mengintegrasikan Uighur ke dalam budaya mayoritas Han dengan menghapus adat istiadat Islam. Muslim Uighur dipaksa untuk makan daging babi dan minum alkohol - yang dilarang oleh keyakinan mereka. Akses untuk menuju area Uighur juga sangat dibatasi.

China menyangkal melakukan kesalahan dan mengatakan bahwa kamp-kampnya adalah pusat pelatihan kejuruan yang dimaksudkan untuk memberantas ekstremisme setelah serangan-serangan yang terjadi.

Kritik keras Pompeo terhadap Beijing telah menjadi ciri khas masa jabatannya. Namun, sebelumnya dia tak pernah langsung menuduh genosida, hanya mengatakan berulang kali bahwa perlakuan terhadap warga Uighur mengingatkan pada kebijakan Nazi Jerman.

Pompeo mendesak semua badan internasional termasuk pengadilan untuk menangani kasus-kasus atas perlakuan China terhadap Uighur, dan menyuarakan keyakinan bahwa Amerika Serikat akan terus meningkatkan tekanan.

Halaman 2 dari 2
(izt/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads