Presiden terpilih Amerika Serikat yang akan segera dilantik, Joe Biden menunjuk Avril Haines sebagai direktur intelijen nasional (DNI). Haines menyebut akan tetap bersikap apolitis dan akan berusaha untuk membangun kembali kepercayaan dengan badan-badan intelijen sekutu, setelah pemerintahan Donald Trump berakhir.
Melansir dari AFP, Rabu (20/1/2021), Avril Haines yang merupakan mantan pejabat tinggi CIA, mengatakan komunitas spionase AS akan meningkatkan fokusnya pada China sebagai ancaman utama.
"Untuk menjaga integritas komunitas intelijen kita, DNI bersikeras bahwa dalam hal intelijen tidak ada tempat untuk urusan politik," katanya kepada Komite Intelijen Senat, yang memverifikasi pencalonannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"DNI harus memprioritaskan transparansi, akuntabilitas, ketelitian analitis, memfasilitasi pengawasan dan pemikiran yang beragam - bukan sebagai renungan, tetapi sebagai keharusan strategis yang mendukung pekerjaan dan lembaga kita," lanjutnya.
Tiga pendahulu pemimpin DNI sebelumnya terseret ke dalam pertempuran politik Presiden Donald Trump, terutama karena penolakan Trump terhadap penilaian komunitas intelijen yang menyebut Rusia ikut campur dalam pemilu 2016.
Haines (51) adalah wakil direktur CIA dan kemudian menjadi wakil penasihat keamanan nasional pada pemerintahan presiden Barack Obama 2009-2017, ketika Biden menjadi wakil presiden.
Sebagai wanita pertama di tampuk kepemimpinan DNI, dia akan mengawasi dan mengoordinasikan seluruh 18 badan komunitas intelijen AS, termasuk CIA, Badan Keamanan Nasional dan kontra intelijen FBI, dan akan bertanggung jawab atas pengarahan intelijen reguler presiden.
"Pendekatan kita ke China harus tersusun, dan pada dasarnya memenuhi realitas China yang sangat tegas dan agresif seperti yang kita lihat hari ini," katanya.
Ditanya apakah dia bisa membantu dalam menyelidiki serangan 6 Januari lalu ke gedung Capitol AS oleh massa pendukung Trump, Haines mengatakan sebagian besar komunitas intelijen terbatas pada target asing dan tidak dapat terlibat dalam penegakan hukum domestik.
Dia juga berjanji kepada para senator bahwa dia akan merilis laporan yang masih dirahasiakan tentang pembunuhan jurnalis kawakan Arab Saudi, Jamal Khashoggi di Turki.