Menlu AS Pilihan Joe Biden Bertekad Akan Tetap Keras pada China

Menlu AS Pilihan Joe Biden Bertekad Akan Tetap Keras pada China

Rita Uli Hutapea - detikNews
Rabu, 20 Jan 2021 12:20 WIB
FILE - In this Sept. 25, 2015, file photo, a military honor guard await the arrival of Chinese President Xi Jinping for a state arrival ceremony at the White House in Washington. China on Tuesday, Dec. 8, 2020, lashed out at the U.S. over new sanctions against Chinese officials and the sale of more military equipment to Taiwan. (AP Photo/Andrew Harnik, File)
Menlu AS pilihan Biden bertekad bahwa AS akan tetap keras terhadap China (Foto: AP Photo/Andrew Harnik, File)
Jakarta -

Antony Blinken, yang dipilih oleh presiden terpilih Amerika Serikat Joe Biden untuk menjadi Menteri Luar Negeri (Menlu), bertekad bahwa AS akan tetap keras terhadap China. Namun, dia juga menjanjikan era baru kerja sama internasional setelah pendekatan "America First" Donald Trump yang memecah belah.

Sehari sebelum pelantikan Biden sebagai presiden ke-46, Blinken mengindikasikan bahwa pemerintahan baru AS akan menghidupkan kembali perjanjian dengan Iran dan Rusia, meski menggambarkan kedua negara itu sebagai ancaman.

"Tidak satu pun dari tantangan besar yang kita hadapi dapat diatasi oleh satu negara yang bertindak sendiri - bahkan negara sekuat AS," ujar Blinken pada sidang konfirmasi Senat atas pencalonannya, seperti dilansir dari kantor berita AFP, Rabu (20/1/2021).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Blinken juga mengatakan bahwa Trump "benar dalam mengambil pendekatan yang lebih keras terhadap China."

ADVERTISEMENT

"Saya sangat tidak setuju dengan cara yang ditempuhnya dalam sejumlah bidang, tetapi prinsip dasarnya adalah benar," tutur Blinken.

Blinken mendukung pernyataan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo pada Selasa (19/1) bahwa China melakukan genosida terhadap warga Uighur dan sebagian besar orang Muslim lainnya.

Dia pun berjanji akan terus mencari cara untuk memblokir impor produk-produk China yang melibatkan kerja paksa dan mencegah ekspor teknologi yang dapat "melanjutkan represi mereka."

Sebelumnya, pensiunan jenderal Lloyd Austin yang ditunjuk Biden untuk menjadi Menteri Pertahanan, mengatakan pada sidang konfirmasi Senat atas pencalonannya, bahwa China "merupakan ancaman keamanan yang signifikan dan jangka panjang bagi Amerika Serikat dan sekutu serta mitra kita."

Tonton video 'Pengamanan Ketat Jelang Pelantikan Joe Biden':

[Gambas:Video 20detik]



"Saya percaya bahwa karena peningkatannya dan cakupan serta skala modernisasi militernya, China adalah prioritas utama," katanya.

Ketika diminta menyebutkan ancaman utama Amerika Serikat, pria berusia 67 tahun itu menyebut dua hal, yakni ancaman pandemi virus Corona, dan China.

"Pandemi menewaskan lebih dari 400.000 warga Amerika. Angka itu menyebabkan kehilangan nyawa yang luar biasa," tutur Austin sembari menawarkan bantuan departemennya untuk memerangi virus mematikan itu.

Namun dia mencatat bahwa "China adalah yang paling menantang, tantangan kita yang paling signifikan ke depan". Dia mengatakan bahwa di bawah kepemimpinannya, Pentagon atau Departemen Pertahanan akan memastikan untuk menghadapi tantangan apa pun. Pihaknya akan terus melakukan pencegahan terhadap China atau penyerang lain yang ingin melawan AS.

Halaman 2 dari 2
(ita/ita)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini
Selengkapnya



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Ajang penghargaan persembahan detikcom bersama Polri kepada sosok polisi teladan. Baca beragam kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini.
Hide Ads